DLH Lumajang Serahkan Bibit Tanaman ke SDN Besuk 3
DLH serahkan bibit tanaman kepada pihak SDN Besuk 3 Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyerahkan bantuan bibit pohon kepada pihak SDN Besuk 3, Senin (14/7/2025), dan hal ini sebagai bagian dari komitmen membangun kesadaran ekologi sejak usia dini.
Bibit yang diserahkan meliputi pohon tabe buya, pule, dan alpukat. Jenis-jenis yang dipilih tidak hanya karena nilai estetikanya, tetapi juga manfaat ekologis dan edukatifnya.

Mini Kidi--
Kehadiran pohon-pohon tersebut di lingkungan sekolah diharapkan menumbuhkan semangat cinta alam, memantik budaya merawat lingkungan, dan memperkuat ekosistem hijau di lingkungan pendidikan dasar.
BACA JUGA:Pendidikan Hijau dari Desa: DLH Lumajang dan KKN UGM Bangun Kesadaran Iklim
Kepala DLH Kabupaten Lumajang Hertutik menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremonial penghijauan, tetapi bentuk dukungan konkret pemerintah daerah terhadap peran strategis sekolah dalam mencetak generasi yang sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan hidup.
“Kami ingin pelestarian lingkungan tidak berhenti di kantor-kantor pemerintah, tetapi hidup dalam praktik sehari-hari masyarakat, terutama anak-anak. Sekolah adalah tempat terbaik untuk memulai,” ujarnya.
BACA JUGA:Dinsos P3A Lumajang Perkuat Perlindungan Anak, Pastikan Rehabilitasi dan Pendidikan Berjalan
Program ini juga selaras dengan kebijakan nasional melalui Program Adiwiyata, yang menempatkan sekolah sebagai pusat perubahan perilaku dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Hertutik menyebut bahwa melalui edukasi dan pembiasaan menanam pohon, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi mengalami langsung proses menjadi pelaku lingkungan.
Inisiatif DLH Lumajang ini mencerminkan model pembangunan lingkungan yang inklusif, berbasis komunitas pendidikan, serta melibatkan kolaborasi lintas sektor.
BACA JUGA:Lomba Jingle Gelari Pelangi untuk Perkuat Pendidikan dan Ekonomi Keluarga
Ke depan, DLH akan memperluas cakupan bantuan ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Lumajang sebagai bagian dari agenda pembangunan hijau yang konsisten dan berkelanjutan.
Bagi SDN Besuk 3, kegiatan ini bukan hanya memperindah halaman sekolah, tetapi juga membuka ruang pembelajaran kontekstual di mana siswa diajak mengenali siklus kehidupan, memahami pentingnya pohon, dan terlibat langsung dalam proses merawat bumi.
Di tengah isu krisis iklim global, langkah sederhana seperti ini memiliki dampak jangka panjang: membentuk generasi hijau yang tidak hanya paham lingkungan, tetapi juga siap menjadi pelindungnya.
Sumber:



