Megengan, TPU Surabaya Dibayangi Peminta-minta

Megengan, TPU Surabaya Dibayangi Peminta-minta

Peziarah di TPU Ngagel.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tradisi Megengan di bulan Ramadan di SURABAYA selalu diwarnai dengan suasana khusyuk di tempat pemakaman umum (TPU) Ngagel.  Para peziarah datang untuk mendoakan leluhur, mengheningkan cipta, dan merenungi makna kehidupan.  Namun, tahun ini, realita sosial yang kurang menyenangkan menodai kesakralan tradisi tersebut.

Di tengah lantunan doa dan taburan bunga, muncul bayang-bayang peminta-minta.  Mereka, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, berkeliaran di antara makam memanfaatkan momen tersebut dengan berpura-pura membersihkan makam. 

BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Warga NU Kota Surabaya Gelar Tradisi Megengan


Mini Kidi--

Setelah peziarah selesai berdoa dan hendak meninggalkan makam, mereka langsung menghampiri dan meminta uang. Rio, warga Keputran Kejambon, mengalami hal ini saat berziarah di TPU Ngagel, Minggu 23 Februari 2025.

 Ia menceritakan bagaimana sekelompok orang mengikuti dan menunggu hingga ia selesai berdoa sebelum meminta uang.  "Kalau punya uang ya diberi, tapi bagaimana dengan peziarah lain yang mungkin tidak punya?" ujarnya.

 BACA JUGA:Polres Lamongan Gelar Megengan Sambut Ramadan

Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan peziarah.  Mereka berharap ada penertiban agar dapat berdoa dengan khusyuk. "Saya berharap ada penertiban agar peziarah dapat berdoa dengan khusyuk," tegas Rio.

Menanggapi hal ini, Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto, mengakui kesulitan menertibkan mereka karena sebagian besar adalah warga sekitar. 

BACA JUGA:Hilangnya Tradisi Megengan di Ampel

Namun, ia memastikan akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menempatkan petugas di TPU guna mencegah dan menertibkan aksi tersebut selama Megengan. Dan akan menempatkan petugas di TPU.

"Kami akan coba tertibkan mereka karena dianggap menganggu kekusyukan peziarah makam. Kami coba akan koordinasi dengan dinas Satpol PP," tegas Dedik. (rio)

Sumber: