ASN Ngawi Divonis 1,5 Tahun Penjara Terkait Korupsi Dana Hibah Dikbud

Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Ngawi Eriksa Ricardo.-Aris Purniawan/Andhika Abdillah-
NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Terdakwa Yayan Dwi Murdiyanto, staf aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, divonis 1,5 tahun penjara.
BACA JUGA:Eks Kepala Dikbud Tersangka Korupsi, Ketua DPRD Ngawi Dukung Penegakan Hukum
Vonis diberikan majelis hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terkait dengan kasus dana hibah tahun 2022 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Ngawi.
--
Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Ngawi, Eriksa Ricardo mengatakan, jika dalam sidang dengan nomor perkara 119/Pid.Sus-TPK/2024/PN Sby, majelis hakim menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah sesuai dengan dakwaan alternatif kedua jaksa penuntut umum.
BACA JUGA:Mahasiswa di Ngawi Dukung Kejaksaan Usut Tuntas Kasus Korupsi Dana Hibah Dikbud
"Jadi terdakwa Yayan ini divonis pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan dan denda Rp 50 juta. Jika denda tidak dibayarkan, maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 bulan," katanya, Jumat (31/1).
BACA JUGA:Kejaksaan Periksa 2 Mantan Anggota DPRD Ngawi soal Kasus Dana Hibah Dikbud
Eriksa menuturkan, selain hukuman penjara dan denda, Yayan juga diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara Rp 70 juta. Sebab sebanyak Rp 80 juta sudah dikembalikan oleh Yayan. Karena sebelumnya total kerugian negara Rp 150 juta.
Kendati demikian, apabila terdakwa nantinya tidak membayar dalam waktu 1 bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, harta bendanya akan disita dan dilelang. Dan jika tidak mencukupi, terdakwa akan menjalani tambahan pidana penjara selama 3 bulan.
BACA JUGA:Dikbud Ngawi Tekankan Sekolah Sosialiasi Anti-Bullying di MPLS
Tentunya majelis hakim juga menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa akan dikurangkan dari total pidana yang dijatuhkan.
BACA JUGA:2 Proyek Dikbud Ngawi Rp 929 Juta Gagal Tender
"Untuk saat ini, yang bersangakutan tetap ditahan di Lapas Kelas IIB Ngawi," pungkasnya. (aris/dika)
Sumber: