Pemkot Surabaya Libatkan Kantin Sekolah di Program MBG

Pemkot Surabaya Libatkan Kantin Sekolah di Program MBG

Pembagian MBG kepada siswa SD Taqumah Jalan Jemur Ngawinan. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Surabaya berharap agar program makan gratis bagi warga Surabaya dapat mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.  

Pemerintah Kota Surabaya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,1 triliun untuk program ini, yang sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan makanan bergizi bagi anak-anak.

 BACA JUGA:Hari Ke-2 Pendistribusian MBG di Sekolah, Ada Siswa Alergi Ayam

Eri Cahyadi menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian di Surabaya. Ia menekankan pentingnya peran UMKM dalam program ini, khususnya UMKM di bidang kuliner. 

"Saya berharap UMKM Kota Surabaya yang bergerak di bidang makanan dapat terlibat dalam program ini," ujarnya.

 BACA JUGA:Surabaya Mulai Terapkan MBG Hari Ini, Siswa SD Berterimakasih pada Presiden

Sebelumnya, program serupa yang menyasar lansia sempat terkendala aturan dari Dirjen Mensos yang membatasi penerima manfaat hanya bagi lansia di atas 75 tahun.  Oleh karena itu, fokus program makan gratis kini dialihkan untuk mengatasi masalah stunting pada anak-anak.

Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan rencana untuk melibatkan UMKM dalam pengadaan makanan di kantin sekolah.  Ia akan memastikan bahwa UMKM lokal mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam program ini.

"Kita akan kawal melalui Dinas Koperasi agar UMKM Surabaya bisa menjadi bagian dari penyedia makanan untuk program makan gratis ini," tambahnya.

 BACA JUGA:Uji Coba MBG Dilakukan Yona Bagus, Sukses Tingkatkan Indeks Belajar Siswa

Dengan anggaran sebesar Rp1,1 triliun, Eri Cahyadi optimis program ini akan memberikan dampak positif, baik bagi kesehatan anak-anak maupun bagi perekonomian masyarakat Surabaya.

Untuk itu, Eri akan mengecek untuk memastikan semua penjual di kantin sekolah merupakan UMKM.

"UMKM ini kita lihat di kantin sekolah juga. Jadi itu UMKM atau orang tertentu, saya akan cek semuanya. Saya berharap itu memang UMKM-UMKM. Sehingga kalau sudah punya pnghasilan ya jangan masuk kantin sekolah,” paparnya.

"Jika sudah, UMKM kantin sekolah itu akan diusulkan jadi bagian dari penyedia MBG di Surabaya. Mereka bagian dari yang masak,” imbuhnya.

Sumber: