Polisi Telusuri CCTV Pembalap Liar Tewaskan Ibu 3 Anak di Jalan Diponegoro

Polisi Telusuri CCTV Pembalap Liar Tewaskan Ibu 3 Anak di Jalan Diponegoro

Jenazah Shinta Iryani diantar ke rumah duka.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tabrak lari di Jalan Diponegoro yang menewaskan seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Simo Gunung Barat Tol III, Shinta Iryani (43).

Disampaikan Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya Iptu Suryadi, pihaknya telah memulai penyelidikan sejak peristiwa tersebut terjadi. Di antaranya mengecek CCTV di lokasi dan memeriksa para saksi.

"Untuk CCTV dari Dishub nihil. Saat ini, anggota masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi," kata Suryadi, Selasa, 7 Januari 2025.

BACA JUGA:Balap Liar Berujung Maut di Jalan Diponegoro, IRT Asal Simo Gunung Barat Tewas Ditabrak

Meski menemui kendala, Satlantas Polrestabes Surabaya masih berusaha untuk mengungkap kejadian tersebut. Suryadi mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengecekan CCTV di titik-titik yang lain.

"Kami selidiki dengan mengecek CCTV yang lain," tandasnya.

Seperti diketahui, pelaku tabrak lari diduga kuat merupakan pembalap liar. Hal tersebut berdasarkan kesaksian anak pertama korban, Zaky Ardiansyah (19), yang berada di lokasi saat peristiwa berlangsung.

BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Surabaya Tangkap Pengemudi Mobil yang Tabrak Pemotor hingga Tewas di Jalan Diponegoro

Menurut penuturan Zaky, ketika dirinya melintas pada Minggu, 5 Januari 2025 sekitar pukul 04.00 itu, badan Jalan Diponegoro dipenuhi oleh pembalap yang melawan arus.

Saat itu lah Shinta yang mengendarai Honda Beat nopol L 4451 DAN bersama anak bungsunya FD (14) ditabrak dari arah depan oleh pemotor yang mengendarai Honda Revo modifikasi.

Usai tabrakan tersebut, Shinta bersama anak bungsunya terpental. Di sisi lain, pelaku penabrakan tancap gas dan langsung kabur. Pelaku disebut melarikan diri menuju Jalan Pasar Kembang.

BACA JUGA:Pemotor Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Diponegoro

"Kami duga pelaku ini pembalap liar, karena sesuai keterangan anak pertama, saat itu jalanan penuh dengan remaja yang balap liar,” terang Nabila, anggota keluarga korban.

Shinta dilaporkan mengalami pendarahan hebat di bagian kepalanya dengan kondisi tak sadarkan diri. Tak lama, korban menghembuskan napas terakhir di hadapan ketiga anaknya.

Sumber: