Saluran Tanpa Bak Kontrol Jadi Biang Kerok Banjir di Asem Mulya
Perbaikan saluran air dilakukan ulang di Jalan Asem Mulya. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sebuah kesalahan fatal dalam perencanaan proyek infrastruktur kembali memakan korban. Saluran air di Jalan Asem Mulya yang baru saja ditutup secara permanen terpaksa dibongkar total akibat desain yang kurang matang.
Proyek yang seharusnya memberikan solusi justru menjadi sumber masalah baru, yakni genangan air yang tak kunjung surut. Bahkan bisa mencapai empat hari air surut pasca hujan lebat.
Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. Menurutnya, pembongkaran saluran tersebut merupakan konsekuensi dari perencanaan yang terburu-buru dan mengabaikan aspek teknis.
"Proyek ini jelas-jelas asal-asalan, kurang perencanaan yang matang dan hanya mengejar target semata," tegas Widodo.
BACA JUGA:Langganan Banjir, 6 Proyek Pengerjaan Saluran dan Paving di Asemrowo Dikebut
Widodo menjelaskan ketiadaan bak kontrol pada saluran sebelumnya menjadi penyebab utama terjadinya genangan. Kondisi ini terpaksa untuk membongkar saluran yang sudah ada dan membangun kembali dengan menambahkan bak kontrol setiap lima meter.
"Akhirnya kita buatkan bak kontrol. Pembuatan bak kontrol setiap 5 meter sebagai upaya untuk mengendalikan aliran air dan mencegah terjadinya genangan, " ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa bak kontrol ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi air limpasan jalanan menuju saluran drainase. Dengan begitu, genangan air yang selama ini menjadi permasalahan kronis di kawasan ini diharapkan dapat teratasi secara signifikan.
BACA JUGA:Jalan Curam di Asemrowo Surabaya Akhirnya Diperbaiki
Pihaknya optimistis dengan kehadiran bak kontrol baru di Jalan Asem Mulya tidak ada lagi genangan air sampai berhari-hari belum surut.
"InsyaAllah, dengan semakin banyaknya bak kontrol yang terpasang, kawasan ini akan terbebas dari genangan air yang berhari-hari," ujarnya.
Ia berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proyek infrastruktur dan peningkatan pengawasan. Sehingga pemerintah kota dapat mengambil langkah-langkah konkrit untuk mencegah terjadinya banjir serupa.
"Kami meminta Pemkot Surabaya untuk melakukan pemeliharaan rutin terhadap saluran air dan membangun infrastruktur drainase yang lebih baik," ujarnya
Sumber: