Langganan Banjir, 6 Proyek Pengerjaan Saluran dan Paving di Asemrowo Dikebut

Langganan Banjir, 6 Proyek Pengerjaan Saluran dan Paving di Asemrowo Dikebut

Proyek pengerjaan saluran di wilayah Asemrowo. -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM - Pemerintah Kota Surabaya mengalokasikan anggaran Rp 776 miliar dalam APBD 2024 untuk fokus menangani masalah banjir, termasuk di wilayah Asemrowo yang sering terendam air.

BACA JUGA:Penanganan Genangan Air dan Banjir Jadi Program Prioritas di 2024, Total Anggaran 700 Miliar

Dua perkampungan yang menjadi langganan banjir, Tambak Dalam Baru 1B dan Tambak Pring Timur, akhirnya mendapatkan perhatian dari pemerintah kota.

 BACA JUGA:Atasi Banjir, Pansus PSU DPRD Surabaya: Pengembang Wajib Bangun Bozem

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Asemrowo, Moch Widodo, menyatakan rasa syukurnya atas 6 proyek pengerjaan paving dan saluran yang sedang berlangsung di wilayahnya.

"Alhamdulillah, setelah sekian lama, keluhan warga terkait banjir yang kita suarakan akhirnya direspon dengan pembangunan saluran air dan pavingisasi," kata Widodo.

Proyek-proyek tersebut meliputi wilayah Tambak Dalam Baru V, Tambak Dalam Baru Timur V, Tambak Dalam Baru VI, Tambak Pring Timur Blok F, Jalan Asem Mulya V, Tambak Dalam Baru 1B (proses lelang), Tambak Pring Timur II melalui Dakel.

Dengan 6 proyek pengerjaan paving dan saluran ini, serta 1 pekerjaan tambahan melalui Dakel, permasalahan banjir di wilayah Asemrowo dapat teratasi.

Widodo menjelaskan bahwa semua proyek ini difokuskan pada penanganan banjir di wilayah Asemrowo.

"Jadi proyek yang dikerjakan di Asemrowo saat ini skala prioritas yang jadi langanan banjir," ujarnya.

Pengerjaan proyek-proyek ini, lanjutnya ditargetkan selesai pada bulan April, paling lambat awal Mei.

"Pak Wali Kota menginstruksikan agar semua pekerjaan selesai April. Paling lambat awal Mei. Karena informasinya, beberapa titik di Surabaya akan diresmikan oleh Pak Wali Kota pada bulan Mei," ujar Widodo.

Meskipun pengerjaan dikebut, Widodo menyampaikan bahwa terdapat kendala dalam suplai U-ditch dari pabrikan yang menyebabkan beberapa proyek mengalami keterlambatan.

"Pekerjaan sampai lembur malam. Cuma dari rekanan ini, untuk pekerjaan yang lambat suplai U-ditch dari pabrikan. Ya memang katanya antri, " ujarnya.

Sementara itu salah satu warga, Adim berharap untuk terbebas dari banjir melalui proyek yang sedang dikerjakan. Sebab banjir memang sering menjadi momok bagi warga di kawasan padat penduduk, seperti Tambak Dalam. Aktivitas terhambat dan risiko penyakit meningkat saat banjir melanda.

"Semoga proyek ini mampu mengantarkan solusi permanen bagi permasalahan banjir di Tambak Dalam. Penting bagi pihak terkait untuk memastikan proyek berjalan dengan baik dan tepat waktu, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh warga, " ujar pria berkacamata ini.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya mengalokasikan APBD untuk penanganan banjir tahun 2024 total Rp 776 miliar. Rp 350 miliar dikhususkan wilayah Surabaya Barat.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi  menyebut, anggaran masih mungkin bertambah, melihat tahun ini fokus pembangunan mendahulukan Surabaya Barat.

“Dana keseluruhan (penangganan banjir) Rp776 Miliyar, untuk Surabaya Barat belum kami hitung secara pasti. Tapi untuk box culvert saja bisa Rp 300 miliar sampai Rp 350 miliar. Mungkin setengahnya (dari total anggaran) untuk Surabaya Barat karena pembangunan kota memang mengarah kesana,” kata Syamsul.

Syamsul menarget, penangganan 22 titik banjir di Surabaya Barat dari keseluruhan 245 titik akan jadi prioritas tahun 2024. (*)

Sumber: