Warga Penghuni Gedung Setan Bingung, Bantuan Hanya 10 Hari, Nasib Hunian Tak Jelas
Warga Gedung Setan mulai mengangkuti barang-barangnya keluar karena kawatir atapnya ambrol lagi. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Warga penghuni Gedung Setan di Jalan Banyuurip Wetan I-a dihadapkan pada ketidakpastian setelah tempat tinggal mereka dinyatakan tidak layak huni.
Bantuan yang diberikan di tempat penampungan sementara hanya akan berlangsung selama 10 hari. Kenyataan pahit itu membuat 58 jiwa yang terdampak bingung akan masa depan mereka.
Pihak Kelurahan Banyuurip memang berencana membangun kembali Gedung Setan, namun terkendala status bangunan tersebut. Tempat penampungan sementara di Balai RW 06 dan Balai RT 03 hanya dapat menampung mereka selama 10 hari, sehingga nasib warga ke depannya masih menjadi tanda tanya.
BACA JUGA:Gedung Setan di Surabaya Roboh, 60 Warga Banyu Urip Wetan Diungsikan ke Balai RW
"Instruksi dari petugas seperti itu, hanya bisa memberi bantuan selama 10 hari, sehingga ke depannya harus dipikirkan kembali. Ini saya belum menyampaikan kepada warga karena menunggu hasil rapat camat dan kelurahan kemarin," ungkap Wakil Ketua RT 01 Banyuurip Wetan I-a, Antok, Jumat 20 Desember 2024.
Antok menambahkan, perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengamankan Gedung Setan agar tidak roboh, seperti membersihkan dan melakukan penanganan keamanan. Pihak kelurahan juga telah mengirimkan surat kepada Pemkot Surabaya dan Dinas Cipta Karya untuk mencari solusi terkait nasib Gedung Setan.
"Mungkin diamankan dulu gedung setan agar tidak roboh, dibersihkan, baru penanganannya (safety). Pihak kelurahan juga bersurat ke Pemkot Surabaya dan Dinas Cipta Karya bagaimana solusinya. Apakah nanti Gedung Setan ditutup? Kurang paham karena masih dalam pemeriksaan kondisinya apakah masih bisa ditempati atau tidak," ujar Antok.
BACA JUGA:Atap Gedung Setan Ambruk karena Intensitas Hujan, Ketua RW : Genteng Tidak Kuat Menahan Air
Sebanyak 58 jiwa warga penghuni Gedung Setan terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau tempat kontrakan. Mereka juga telah mengangkut barang-barang berharga keluar dari gedung karena khawatir akan kondisi cuaca yang tidak menentu. Ketakutan akan atap gedung yang ambruk dan menimpa barang-barang di dalam menjadi alasan utama mereka.
"Warga yang mengungsi ada yang mengungsi ke rumah saudara, kontrak. Barang barang diangkut keluar dari Gedung setan karena takut keadaan cuaca bila tidak menentu. Takutnya atap gedung ambrol dan menimpa barang barang di dalam," jelas Antok.
Kejelasan nasib warga Gedung Setan menjadi hal yang mendesak. Pihak berwenang perlu segera memberikan solusi yang tepat dan layak untuk mereka. Bantuan jangka pendek yang hanya 10 hari tidak cukup untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi warga. Mereka membutuhkan kepastian tempat tinggal dan kehidupan yang lebih baik di masa depan. (rio)
Sumber: