Gercep! Pj Gubernur Jatim Tangani Banjir Pasuruan, Salurkan Langsung Bantuan ke Warga Terdampak
Adhy Karyono menyerahkan langsung bantuan kepada korban banjir didampingi Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.--
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono bergerak cepat (gercep) meninjau, menangani langsung, dan menyalurkan bantuan di lokasi banjir yang terjadi di Kabupaten PASURUAN yakni Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten PASURUAN.
Seperti diketahui, hujan deras mengguyur wilayah Pasuruan dan memicu banjir di beberapa titik. Salah satunya terdampak di Desa Kedawung Kulon.
Didampingi Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Nurkholis, Adhy turun langsung menyusuri wilayah banjir dengan ketinggian 1 meter lebih.
BACA JUGA:Pj Gubernur Apresiasi Peran Kwarda Pramuka Jatim Bantu Tekan Kemiskinan
“Saya sekarang berada di daerah cekungan di Desa Kedawung Kulon. Ini banjir yang rutin karena struktur aliran sungai dan konturnya,” ujar Adhy.
“Masyarakat walaupun sudah sering terjadi banjir, kami minta untuk tetap menjaga diri. Karena bagaimanapun, kalau terlalu lama tergenang akan terganggu kesehatannya,” tegasnya.
Ia pun memastikan semua masyarakat terdampak banjir terpenuhi kebutuhannya untuk makanan (logistik), air dan juga kesehatannya.
BACA JUGA:Pj Gubernur Tinjau Proyek Perbaikan Irigasi di Pandaan
“Ini termasuk desa tangguh bencana. Sehingga masyakarat sudah punya satuan relawan sendiri. Jadi sebelum datang petugasnya, masyarakat sudah melakukan penanggulangan bencana. Sudah ada tim relawannya, jalur evakuasi dan tempat pengungsiannya,” ucap Adhy menambahkan.
Menurutnya, untuk kesiapsiagaan di desa ini sudah cukup bagus dimana tersedia tempat pengungsian dan dapur umum. Serta antisipasi yang memang dimitigasi sebelum bencana.
“Kita juga bekerja sama dengan Kabupaten Pasuruan dan harus ada upaya pembenahan struktur, debit air yang besar, kondisinya rendah, maka akan terjadi banjir terus,” tambahnya.
Ia melanjutkan, banjir Pasuruan ini adalah permasalahan struktural dimana persoalan sungai yang debitnya tinggi kemudian daerahnya cekungan.
“Kita sedang memikirkan bagaimana sodetan sungai yang walaupun sudah dikeruk ternyata masih juga debitnya lebih tinggi. Sehingga semua area di hulu hujan dan banjir, imbasnya kesini juga," imbuhnya.
Sumber: