Suara Kotak Kosong Cukup Tinggi, Pengamat Politik Sebut Calon Kepala Daerah Terpilih Perlu Evaluasi
Pengamat politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Moch Mubarok Muharam. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jatim waktu lalu, sejumlah calon kepala daerah melawan kotak kosong. Meski hasilnya calon tunggal bisa memenangkan pesta demokrasi, ada yang membuat publik terkejut dengan hasilnya. Yakni di wilayah Kabupaten Gresik suara kotak kosong di angka 36 persen.
BACA JUGA:Catatan Eko Yudiono: Fenomena Kotak Kosong di Pilbup Gresik: Antara Dukungan dan Kritik
Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr Moch Mubarok Muharam berbuka suara. Dengan perolehan suara kotak kosong yang lebih dari separuh angka 50 persen suara itu artinya perlu di telisik lebih detail oleh petahana mengapa hal tersebut sampai terjadi.
BACA JUGA:ErJi Unggul Telak 84,04 Persen atas Kotak Kosong
"Harusnya ke depannya petahana mengevaluasi mengapa masih banyak masyarakatnya (Gresik) tidak memilih dia (petahana)," kata Mubarok diwawancarai memorandum.co.id.
BACA JUGA:ErJi Menang di TPS 045 Basis Kotak Kosong, Harijono: Setidaknya Ada Perlawanan
Disinggung apakah suara kotak kosong cukup banyak karena dampak gerakan coblos kotak kosong, Mubarok mengaku suara kotak kosong bukan karena adanya gerakan tersebut.
BACA JUGA:Ungguli Kotak Kosong, Eri Cahyadi-Armuji Menang Telak di TPS 4 Ketintang Permai
Ia menegaskan, pemilihan kotak kosong tidak ada kaitannya dengan mobilisasi oleh golongan tertentu.
"Milih kotak kosong itu tidak ada yang dimobilisasi, itu murni karena ingin memilih kotak kosong dan ada beberapa alasan sehingga warga sampai memilih kotak kosing, " tegas Mubarok.
BACA JUGA:Sejumlah Warga Surabaya Memilih Kotak Kosong, Ini Alasannya
Sehingga, yang perlu dilakukan kepala daerah terpilih yakni evaluasi kebijakan agar mengetahui apa yang perlu ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Termasuk elit-elit politik ke depannya supaya mengusulkan beberapa pilihan calon sehingga masyarakat bisa memilih sesuai keinginannya.
BACA JUGA:Gerakan Coblos Kotak Kosong Yakin Menang
Sumber: