umrah expo

Pensiun Capai 300 Guru per Tahun Picu Kekurangan di SDN di Surabaya

Pensiun Capai 300 Guru per Tahun Picu Kekurangan di SDN di Surabaya

Kadispendik Surabaya Yusuf Masruh. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya mengatasi kekurangan guru di sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Surabaya melalui program Penerimaan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Namun, jumlah pensiunnya mencapai 300 guru setiap tahun terus selalu ada.

BACA JUGA: K3S Surabaya: Kekurangan Guru Hampir di SDN Surabaya 

Akibatnya, seperti pribahasa gali lubang tutup lubang. Hasil P3K dari tenaga pendidik sudah disebar di sejumlah sekolah-sekolah, namun tetap saja kurang. 


Mini Kidi-- 

"Meskipun rekrutmen guru baru terus dilakukan, jumlah guru yang pensiun selalu melebihi jumlah guru yang diterima. Setiap tahunnya ada 300 guru yang pensiun," kata Yusuf Masruh, Kadispendik Surabaya, Jumat 11 Juli 2025.

Untuk mengatasi jumlah pensiun mencapai 300 guru setiap tahun itu, masih kata Yusuf, sudah menyiapkan program untuk mencari solusinya. Yakni dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Surabaya, seperti Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).  

BACA JUGA:Satu Guru Mengajar 50 Murid, Wali Murid SDN Kutisari II Keluhkan Kualitas Pendidikan 

"Mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) akan dilibatkan untuk membantu mengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan guru, dengan honorarium yang disesuaikan dengan jam mengajar dan dikoordinasikan oleh dinas pendidikan," imbuh Yusuf.

Selain itu, dinas pendidikan juga berencana membuat program pengembangan guru yang berfokus pada strategi mengajar, mengingat kurikulum yang beragam. 

Kerja sama dengan perguruan tinggi akan terus ditingkatkan untuk memastikan ketersediaan guru yang berkualitas dan memadai di sekolah-sekolah di Surabaya.

BACA JUGA:Politisi PDIP Dukung Rencana Gubernur Khofifah Terapkan Talent DNA untuk Siswa, Guru dan Kepala Sekolah 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, SDN Kutisari II kekurangan jumlah tenaga pendidik (tendik). Bahkan, satu guru yang sudah sepuh harus mengajar di dua kelas, yang masing- masing kelas diisi 50 siswa. 

Keadaan itu, dikeluhkan orang tua siswa dikarenakan kawatir mengurangi kualitas pendidikan anaknya. Meski keluhan ini sudah disampaikan kepada pihak sekolah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa sebab menunggu keputusan dari Dispendik Surabaya. (rio)

Sumber:

Berita Terkait