Korban Banjir di Malang Selatan: Satu Ditemukan Meninggal, Satu Masih Hilang

Korban Banjir di Malang Selatan: Satu Ditemukan Meninggal, Satu Masih Hilang

Petugas dibantu masyarakat menangani sisa banjir di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.-Ariful Huda-

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID – Banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah Malang Selatan pada Kamis 28 November 2024 mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih hilang. Alif Saifudin (25), warga Dusun Sumberlele, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir.

BACA JUGA:17 Kecamatan Kabupaten Malang Rawan Banjir

Menurut Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Malang R Ichwanul Muslimin, dua orang sempat terseret arus banjir. 

"Sebetulnya ada dua orang yang terseret, namun satu berhasil diselamatkan oleh warga," ungkapnya pada Jumat 29 November 2024.

BACA JUGA:Cegah Banjir Blitar-Malang, Normalisasi Jaringan Irigasi

Hingga saat ini, pencarian terhadap Wawan Efendi, warga Kalipare yang hilang, masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Malang Selatan menyebabkan meluapnya sejumlah sungai. Banjir merendam rumah warga dan memutus akses jalan di beberapa kecamatan, di antaranya: Kecamatan Bantur dengan 30 rumah warga terendam banjir. Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) dengan 39 rumah terdampak, terutama di Kampung Raas. Dan Jalan Raya Bantur: Sekitar 1 kilometer tidak bisa dilalui kendaraan.

Banjir juga dilaporkan merendam wilayah Kecamatan Kalipare, Donomulyo, dan Pagak secara bersamaan akibat curah hujan yang tinggi.

BACA JUGA:Bencana Banjir di Kabupaten Malang Akibat Pendangkalan Sungai

BPBD Kabupaten Malang telah menurunkan lima alat berat untuk membersihkan material banjir dan tanah longsor di sejumlah titik terdampak, termasuk di Kecamatan Ngantang, Donomulyo, Bantur, Pagak, dan Sumbermanjing Wetan.

“Kami terus melakukan assessment dan penanganan di wilayah terdampak. Hingga siang hari ini, alat berat masih bekerja di beberapa lokasi untuk membersihkan material banjir,” tambah Ichwanul.

BACA JUGA:10 Desa di Kabupaten Malang Diterjang Banjir

Selain itu, pendataan rumah warga yang terdampak dan infrastruktur yang rusak akibat hujan deras masih terus dilakukan.

Mengantisipasi cuaca ekstrem di masa peralihan musim, BPBD Kabupaten Malang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Seperti hindari aktivitas di dekat sungai, air terjun, atau kawasan pantai. Wisatawan disarankan untuk menunda kunjungan ke lokasi wisata yang berpotensi terdampak banjir. Pengendara motor diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon atau tebing selama hujan deras berlangsung.

Sumber: