Indonesia Promosikan Desain Paspor Merah Putih di Simposium ICAO
Direktur Kerja Sama Keimigrasian Anggiat Napitupulu hadir dalam kegiatan Simposium program identifikasi pelancong ICAO (TRIP) di Montreal, Kanada.-Sujatmiko-
"Morphing_memungkinkan seseorang untuk menggabungkan wajah dua orang yang berbeda pada sebuah foto sehingga dapat digunakan untuk memalsukan identitas Untuk mengantisipasi ancaman ini, negara-negara di dunia terus mengembangkan teknologi dan prosedur keamanan yang lebih canggih, tidak terkecuali indonesia," tutur Anggiat.
BACA JUGA:Penerbitan Paspor Elektronik Kantor Imigrasi Batam Naik 26% Sepanjang Semester Pertama Tahun 2024
Indonesia telah bergabung dengan jaringan public key directory (PKD) ICAO sejak 2019. PKD merupakan repositori pusat yang dikendalikan oleh ICAO sebagai media otentifikasi dokumen perjalanan setiap negara yang terdaftar dan sesuai dengan format mesin pembaca dokumen perjalanan guna memastikan validitasnya.
Keanggotaan ini memungkinkan Indonesia untuk bertukar informasi dengan negara lain terkait verifikasi keaslian dokumen perjalanan dan meningkatkan kerja sama dalam memerangi kejahatan lintas negara yang melibatkan penyalahgunaan dokumen.
BACA JUGA:Eazy Paspor Imigrasi Tanjung Perak Manjakan Masyarakat Lamongan
"Kita sudah tergabung dalam jaringan public key directory (PKD) ICAO. Dengan demikian, paspor kita telah terdaftar dalam sistem informasi perjalanan internasional dan dengan demikian informasi mengenai dokumen perjalanan tersebut akan dishare ke seluruh perlintasan internasional anggota ICAO yang telah mendaftar PKD," jelas Anggiat.
BACA JUGA:Manjakan Pemohon, Layanan Paspor Simpatik di Unit Layanan Paspor Pasar Atum Mall Hadir Kembali
Lebih lanjut Anggiat menekankan bahwa desain baru paspor Indonesia menjadi upaya dari Imigrasi Indonesia untuk memperkuat paspor Republik Indonesia.
BACA JUGA:Masyarakat Serbu Layanan Paspor Simpatik Pasar Atom Mall
"Penggunaan kombinasi fitur pengaman, bahan baku, dan teknik terbaru lainnya sesuai standar ICAO menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa paspor dapat terlindungi selama digunakan untuk melakukan perlintasan antar negara sekaligus juga menjadi duta budaya Indonesia dengan desainnya yang indah," tutup Anggiat. (mik)
Sumber: