Warga Jetis Kulon Keluhkan TPS Overload, Hambat Program Kampung Madani

Warga Jetis Kulon Keluhkan TPS Overload, Hambat Program Kampung Madani

TPS Jetis Kulon overload dan mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di pagi dan sore hari. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Keberadaan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Jetis Kulon Pertolongan, Surabaya, dikeluhkan warga.  TPS yang overload tak hanya menimbulkan bau tak sedap dan pemandangan kumuh, tetapi juga menyebabkan kemacetan lalu lintas, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.  Hal ini menghambat program Kampung Madani yang dicanangkan Pemerintah Kota Surabaya.

BACA JUGA:Krembangan Bhakti Wujudkan Kampung Madani 

Nurdi, Ketua RT 17/RW 04, Jetis Kulon Pertolongan, mengungkapkan banyak warga yang mengeluh kepadanya terkait kondisi TPS tersebut.  Keluhan ini telah disampaikan kepada pihak RW dan Kelurahan Wonokromo enam bulan lalu, namun belum membuahkan hasil.  

"TPS overload, bau sampah menyengat, dan kampung menjadi kumuh. Warga ingin TPS dipindahkan.banyak yang mengeluh kepada saya,," ujar Nurdi kepada memorandum.co.id, Senin 18 November 2024.

BACA JUGA:Wujudkan Kampung Madani Lewat Dapur Lestari Kelurahan Wonorejo

Keberadaan TPS yang tak terkelola dengan baik ini dinilai bertolak belakang dengan visi Kampung Madani yang mengedepankan kebersihan, keindahan, dan kemandirian warga.  Nurdi berharap, dengan pemindahan TPS, kampungnya dapat lebih tertata dan mendukung program tersebut.  

"Bagaimana bisa menjadi Kampung Madani jika kampung kita kumuh dan bau sampah?" tanyanya.

BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Janji Naikkan Pangkat Camat-Lurah yang Berhasil Bentuk Kampung Madani

Menurut Nurdi, pihaknya bersama warga sempat mengadu ke RW hingga Kelurahan Wonokromo tentang keberadaan TPS tersebut enam bulan lalu. 

"Warga ingin memindahkan TPS ke tempat lain. Tapi hasilnya tidak ada lahan untuk membangun TPS baru," ungkap Nurdi.

Menurut Nurdi, di Jetis Kulon Pertolongan akan dijadikan kampung Madani seperti yang digaungkan Wali Kota Eri Cahyadi. Tapi tampaknya tidak bisa selama TPS masih berdiri. 

BACA JUGA:Inisiatif Warga Dr Soetomo Dirikan Lapak PKL di Sekitar THOR Jadi Solusi Atasi Sampah dan Parkir Liar

"Apabila kampung terlihat kumuh, bau sampah dari TPS, bagaimana bisa jadi kampung Madani. Kami ingin mempercantik kampung dan tempat berjualan warga," ujar Nurdi.

Kampung Madani merupakan kampung yang memiliki norma dan aturan untuk mengembangkan sebuah peradaban mandiri dalam segi ekonomi dan sosial. 

Sumber: