Densus 88 dan Pemkot Surabaya Bergandeng Tangan Cegah Radikalisme di Kalangan Pelajar

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Perkembangan zaman yang memasuki era digital rupanya juga dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok teroris. 

BACA JUGA:Pengawasan Eks Lokalisasi Dolly Diperketat, Pemkot Surabaya Siapkan Perda Aturan Rumah Kos

Kini, pergerakan kelompok-kelompok ekstrem itu mulai ruang-ruang digital. Mulai dari penjaringan anggota hingga ajakan berjihad dilakukan dalam forum-forum di dunia maya. 

Mini Kidi--

Tidak hanya melalui media sosial, tapi juga game online. Targetnya jelas, mereka ingin menjaring anggota dari Generasi Z (Gen Z).

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Rehabilitasi 15 Siswa SMP Positif Narkoba dan Berantas Pengedarnya

Menyadari itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri bersama Pemerintah Kota Surabaya bergandeng tangan untuk membatasi paparan konten digital di kalangan pelajar. 

BACA JUGA:Waduk Taman Tirta Adhyaksa Resmi Diserahkan ke Pemkot Surabaya

Gerakan tersebut dimulai dengan Deklarasi Anak Surabaya Digital Aman dan penandatanganan Tri Darma Digital secara serentak, Kamis, 27 November 2025.

BACA JUGA:Kantah Surabaya I Serahkan 71 Sertipikat Tanah Elektronik kepada Pemkot Surabaya

Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Jawa Timur Densus 88 Anti Teror Polri, Kombespol Samsul Priasmoro SIK menyerukan komitmen bersama dalam mencegah penyebaran pemahaman radikalisme dan konten kekerasan berlebihan di kalangan anak-anak, terutama melalui ruang digital dan game online. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Tegas Larang Promosi Minuman Beralkohol di Medsos

“Kami mendorong seluruh pihak terkait, termasuk Pemerintah Kota, dinas-dinas terkait, serta Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak, untuk mengimplementasikan program pencegahan pemahaman radikalisme dan konten kekerasan yang berlebihan,” ujarnya saat acara “Deklarasi anak Surabaya, akses konten digital aman dan internet sehat” di SMPN 19 Surabaya. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Buka Seleksi Enam Jabatan Strategis Lewat Manajemen Talenta ASN

Sumber: