Pemkot Surabaya Siapkan Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Nataru 2025
Dinkop Surabaya menggelar pasar dan gerakan pangan murah bekerja sama dengan distributor bahan pokok dalam mengatasi inflasi jelang Nataru. --
Untuk memperkuat pengendalian inflasi, Dewi memaparkan bahwa Pemkot Surabaya telah membentuk kios-kios Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 18 pasar di Surabaya.
"Kios TPID ini sebagai sarana pengendalian harga dan pemenuhan bahan pokok dengan harga wajar," kata dia.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Murah
BACA JUGA:Jatim Alami Inflasi 0,60 Persen
Di sektor produksi pangan, Pemkot Surabaya juga mendorong kegiatan tanam dan panen padi, bawang merah, serta cabai. Upaya ini diambil untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Surabaya dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
Karena itu, untuk menghindari kepanikan dan pembelian berlebih, Dewi mengimbau masyarakat agar bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan panic buying.
"Ketersediaan stok pangan di Kota Surabaya cukup, kami meminta masyarakat untuk tenang dan tidak perlu membeli dalam jumlah berlebihan," tegasnya.
BACA JUGA:Operasi Pasar Murah Kelurahan Asemrowo Diserbu Warga
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Polsek Mulyorejo Dampingi Pasar Murah
Dalam menyongsong HBKN Natal dan Tahun Baru 2025, TPID Kota Surabaya bersama instansi terkait juga akan melakukan peninjauan langsung ke pasar tradisional, distributor, dan toko swalayan. Peninjauan dilakukan untuk mengecek kondisi ketersediaan bahan pokok serta mencegah adanya penimbunan.
"Sehingga ketersediaan dan harga bahan kebutuhan pokok di Surabaya dapat terjamin dan terkendali," ujarnya.
Selain pengawasan, Dewi menambahkan bahwa Dinkopdag Surabaya bersama instansi terkait akan terus melanjutkan Pasar Murah dan Operasi Pasar menjelang Nataru 2025.
"Langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan barang kebutuhan pokok dengan lebih terjangkau dan harga murah kepada masyarakat dan pedagang," pungkas dia. (rio)
Sumber: