Pemkot Surabaya Siapkan Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Nataru 2025

Pemkot Surabaya Siapkan Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Nataru 2025

Dinkop Surabaya menggelar pasar dan gerakan pangan murah bekerja sama dengan distributor bahan pokok dalam mengatasi inflasi jelang Nataru. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan beberapa langkah strategis dalam mengintensifkan upaya pengendalian inflasi dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Langkah ini ditempuh untuk menjamin stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Surabaya.

BACA JUGA:Inflasi Surabaya Terkendali, Kios TPID dan Operasi Pasar Jadi Kunci

BACA JUGA:Harga Pangan Melonjak, YLPK Jatim: Dampak Inflasi Ekonomi Hijau

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengungkapkan, bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah konsistensi dalam menggelar Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah yang bekerja sama dengan distributor bahan pokok.

"Kami bekerjasama dengan distributor bahan pokok dengan menjual komoditas di bawah harga pasar antara lain, beras, gula, minyak, telur ayam, daging ayam, olahan daging sapi, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan bawang putih," kata Dewi Soeriyawati, Sabtu 9 November 2024.

"Per Oktober sampai 8 November 2024, Pemkot Surabaya telah melaksanakan Pasar Murah sebanyak 18 kali dan Gerakan Pangan Murah sebanyak dua kali," imbuhnya.

BACA JUGA:Jaga Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi Daerah, Pemkot Surabaya Tanam 1 Juta Bibit Cabai

BACA JUGA:Ini Cara Pemkot Surabaya Adang Inflasi

Selain itu, Dewi menjelaskan, bahwa Pemkot Surabaya juga rutin menggelar  operasi pasar. Pihaknya bekerja sama dengan produsen minyak goreng untuk menyalurkan antara 52.800 hingga 61.800 liter minyak setiap bulan di 9 hingga 17 pasar tradisional.

"Operasi pasar dilakukan rutin setiap bulan," ujarnya.

Tidak hanya itu, Dewi menyebutkan bahwa pemantauan harga dan stok di pasar-pasar utama, distributor, dan toko swalayan di Kota Surabaya juga dilakukan secara berkala. "Ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan harga dan ketersediaan bahan pokok di Kota Surabaya," tuturnya.

BACA JUGA:Tekan Inflasi Bahan Pokok, Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Bazar Ramadan

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar 12 Titik

Sumber: