Kasus Perundungan di SMP Gloria 1 Diadukan ke Polrestabes Surabaya
Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Nainggolan membenarkan bahwa ada aduan yang masuk terkait peristiwa bullying yang terjadi di SMP Gloria 1 Surabaya.
Saat ini, polisi tengah melakukan upaya penyelidikan dengan memanggil para saksi. "Iya, tapi cuma aduan. Itu pun yang mengadukan bukan yang bersangkutan (orang tua), tapi orang lain," katanya ditemui, Jumat, 8 November 2024.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Masdawati Saragih membenarkan adanya aksi bullying yang terjadi di SMP Gloria 1 Surabaya.
BACA JUGA:Aksi Bullying di SMP Gloria 1 Surabaya, Kepala Seorang Siswa Berujung Bocor
Dari kejadian tersebut, salah seorang siswa laki-laki berinisial B mengalami luka bocor di kepalanya.
“Untuk Polsek tidak ada laporan, infonya langsung ke Polrestabes Surabaya,” katanya, Jumat, 1 November 2024.
Berdasarkan informasi yang diterima Memorandum, perundungan tersebut melibatkan antarsiswa kelas 7 SMP Gloria 1 Surabaya. Yakni, siswa perempuan berinisial G dan siswa laki-laki berinisial B.
“Setelah (aksi kekerasan) SMA Gloria 2 Surabaya, sekarang siswa SMP Gloria 1 Surabaya pelaku bully dikepruk kepalanya,” tulis narasi yang beredar di WhatsApp disertai foto kepala bocor milik seorang siswa laki-laki.
Tidak hanya itu, ada pula foto secarik kertas yang menjelaskan mengenai kronologi dari kejadian yang berlangsung pada Senin, 28 Oktober 2024 sekitar pukul 11.00 tersebut.
Kertas itu ditulis menggunakan tulisan tangan oleh seorang siswa yang melihat kejadian perundungan tersebut di kelas.
BACA JUGA:Polrestabes Terima Aduan Kekerasan dari SMAK Gloria 2 Surabaya
Dari ceritanya, semula ada siswa laki-laki berinisial B yang menulis kalimat “We love G” di mading kelas.
Usai jam istirahat, G melihat tulisan tersebut di mading. G sudah menduga bahwa tulisan itu dibuat oleh B.
Sumber: