Polrestabes Terima Aduan Kekerasan dari SMAK Gloria 2 Surabaya

Polrestabes Terima Aduan Kekerasan dari SMAK Gloria 2 Surabaya

Sejumlah guru dan wali murid ikut mendampingi sembari membentangkan poster.-Alif Bintang-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polrestabes Surabaya menerima aduan terkait kericuhan yang terjadi pada Senin 21 Oktober lalu di halaman SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.

Pihak sekolah mengadukan IS dan kelompoknya atas dugaan ancaman dengan kekerasan terhadap salah seorang guru.

BACA JUGA:Buntut Keributan di Halaman SMAK 2 Gloria Surabaya, Manajemen Laporkan Wali Murid SMA Cita Hati ke Polisi

Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Nainggolan membenarkan adanya laporan pengaduan masyarakat (LPM) tersebut. Pihaknya telah menerima pada Senin 28 Oktober 2024.

“Benar, ada pengaduan tersebut,” katanya, Selasa, 29 Oktober 2024.

Pengadu yakni, LSP, guru SMAK Gloria 2 yang menjadi korban premanisme IS dkk. Wali murid asal SMA Cita Hati itu disebut telah memasuki lingkungan sekolah tanpa izin. Juga diketahui melontarkan suara keras dengan nada mengancam.

BACA JUGA:Peristiwa Cekcok Bikin Siswa dan Wali Murid Tidak Aman, Manajemen SMAK 2 Gloria Surabaya Jadwalkan ke Polresta

Tidak hanya itu, IS juga disebut menarik id card milik salah seorang guru. Lalu dia menunjuk-nunjuk wajah guru tersebut dengan penuh amarah.

“Surat pengaduan dari SPKT Polrestabes Surabaya sudah ada di kami. Yang kami laporkan IS dan kelompoknya yang saat itu bikin gaduh di halaman sekolah,” kata Sudiman Sidabukke selaku kuasa hukum SMAK Gloria 2.

Seperti diberitakan sebelumnya, keributan yang terjadi di depan sekolah SMAK Gloria 2, Jalan Kalisari, dipicu oleh aksi saling ejek antarsiswa pascapertandingan basket.

BACA JUGA:Diduga Murid SMAK Gloria 2 Surabaya Dipukuli, Manajemen Tempuh Jalur Hukum

Aksi saling ejek tersebut berlanjut di media sosial (medsos) dan memantik emosi salah satu wali murid dari SMA Cita Hati bernama IS. Dia lalu mendatangi SMAK Gloria 2 bersama kelompoknya sambil marah-marah.

“Akibat peristiwa ini, kepala sekolah ditelepon oleh ratusan wali murid yang menanyakan kondisi anaknya aman atau tidak di Gloria. Banyak wali murid yang resah pasca peristiwa tersebut,” ungkap Sudiman.

Alhasil, pihak sekolah mengambil langkah tegas dengan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi pada Senin kemarin.

Sumber: