Kemenag Minta Pengelola Zakat Bersinergi Ikut Tanggulangi Kemiskinan

Kemenag Minta Pengelola Zakat Bersinergi Ikut Tanggulangi Kemiskinan

Zakat Fitrah merupakan ibadah wajib yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu menjelang Idul Fitri.--

JAKARTA, MEMORANDUM.CO.ID - Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur menekankan pentingnya sinergi antar lembaga pengelola Zakat agar bisa ikut berperan dalam menanggulangi kemiskinan secara efektif.

Hal ini ditegaskan Waryono saat melakukan kunjungan kerja di kantor Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Kita Bersama. Waryono juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas lembaga tanpa adanya kompetisi antarpengelola zakat.

“Pengelola zakat seharusnya tidak bersaing. Fokus kita adalah bagaimana zakat bisa menanggulangi kemiskinan secara efektif,” ujarnya dikutip dari laman Kemenag RI, Rabu 23 Oktober 2024.

BACA JUGA:Entaskan Kemiskinan, Pj Wali Kota Malang Perkuat Kolaborasi Lembaga ZIS

BACA JUGA:Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jatim, Khofifah Diganjar Penghargaan

Pada saat bersamaan, Waryono juga meminta peran LAZ dalam memberikan pendidikan teologi kepada para mustahik, utamanya dalam konteks pemberdayaan ekonomi.

Pendidikan teologi diharapkan dapat mengubah pola pikir mustahik mengenai takdir kehidupan, yang pada akhirnya dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan.

“Mustahik perlu diberi pemahaman teologi tentang tauhid, iman, dan takwa. Banyak yang masih berpikir bahwa kemiskinan adalah takdir yang tidak bisa diubah. Padahal, tujuan zakat adalah mengubah mustahik menjadi muzaki,” sebutnya.

BACA JUGA:Kunjungi Banyuwangi, Risma Beber Strategi Atasi Kemiskinan

BACA JUGA:Berhasil Tekan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, Surabaya Digelontor Rp 19 Miliar oleh Kemenku

Pendidikan teologi itu, kata Waryono, harus diselaraskan dengan program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan lembaga zakat.

Pendidikan teologi dapat diberikan dalam kegiatan pendampingan, yang mencakup materi tentang tauhid, iman, dan takwa.

“Zakat bisa menjadi solusi jika kita fokus pada transformasi mustahik menjadi muzaki,” jelasnya.

BACA JUGA:Rancang APBD 2025, DPRD Surabaya Tekankan Penanganan Kemiskinan dan Pencegahan Stunting

Sumber: