Penolakan Fogging Jadi Kendala Penanggulangan DBD di Surabaya

Penolakan Fogging Jadi Kendala Penanggulangan DBD di Surabaya

Petugas KSH RW 04 Bulak Banteng Kidul melaksanakan pengecekan jentik nyamuk sekaligus melakukan sosialisasi ke warga. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wabah demam berdarah dengue (DBD) di SURABAYA terus meluas. Tidak hanya di wilayah Asemrowo, kini warga di Bulak Banteng Kidul juga meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan. 

Ismi, kader kesehatan RW 04 Bulak Banteng Kidul, mengkonfirmasi adanya warga yang terkonfirmasi kasus DBD di wilayahnya. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan dan penyisiran secara intensif untuk mengidentifikasi kasus baru serta mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Ada di wilayah kami warga terkena DBD, " kata Ismi, kepada Memorandum. 

BACA JUGA:Waspada DBD di Surabaya, Puluhan Rumah Difogging

Menanggapi situasi ini, berbagai upaya telah dilakukan oleh kader kesehatan bersama pihak kelurahan dan puskesmas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah fogging massal yang akan dilaksanakan pada hari Senin 22 Oktober 2024 di wilayah RT 1 hingga 5 RW 4. Dengan melakukan fogging ini diharapkan dapat membunuh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini. 

"Sebelumnya, akan dilakukan pendataan terlebih dahulu terhadap warga yang bersedia rumahnya difogging, " ujarnya. 

Pihaknya menyadari tidak semua warga bersedia rumahnya difogging karena berbagai alasan, seperti  punya hewan peliharaan hingga ada penghuni rumah yang sakit menahun sulit untuk beranjak dari tempat tidur.

BACA JUGA:Cegah DBD, KSH RW 13 Kebraon Indah Permai Blusukan ke Sekolah

"Namun, bagi yang menolak, kami meminta mereka untuk mengisi surat pernyataan," jelas Ismi.

Untuk mengatasi masalah ini, KSH bersama dengan pihak kelurahan dan puskesmas telah melakukan berbagai upaya, seperti fogging, sosialisasi pencegahan DBD, dan gerakan PSN.

"Selain melakukan pendataan, kami juga gencar melakukan sosialisasi kepada warga, " jelasnya. 

BACA JUGA:Kasus DBD di Surabaya Terus Meningkat, hingga April Tercatat 128 Kasus

Ismi juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan DBD. Masyarakat diimbau untuk rutin menguras bak mandi minimal seminggu sekali, menutup tempat penampungan air. 

"DBD sebenarnya dapat dicegah dengan cara yang sederhana. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar," ajak Ismi. (alf)

Sumber: