Love and Responsibility: Tanggung Jawab Hukum Menafkahi Keluarga bagi Generasi Sandwich
Founder dan CEO top Legal Anis Tiana Pottag, S.H., M.H., M.Kn., M.M. --
Namun, dalam kasus generasi sandwich, sering kali kebutuhan orang tua juga harus dipenuhi. Meskipun hukum tidak secara tegas menyatakan bahwa kebutuhan orang tua harus lebih diprioritaskan daripada keluarga inti, norma sosial dan nilai kekeluargaan mendorong generasi sandwich untuk terus mendukung orang tua mereka. Oleh karena itu, individu dalam generasi sandwich harus menyeimbangkan tanggung jawab hukum terhadap keluarga inti dengan kewajiban moral terhadap orang tua mereka.
4. Analisis Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) Terkait Pemeliharaan Keluarga
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) juga menyentuh kewajiban dalam hubungan keluarga. Misalnya, Pasal 321 menyebutkan bahwa orang tua bertanggung jawab atas pemeliharaan anak-anak mereka hingga mereka dewasa. Sementara itu, meskipun KUHPer tidak menetapkan kewajiban tegas bagi anak untuk menafkahi orang tua, norma dalam hukum adat dan kebiasaan memberi panduan bahwa hubungan keluarga mengharuskan adanya saling dukung, terutama dalam keadaan yang sulit.
KUHPer menyiratkan bahwa tanggung jawab dalam keluarga memiliki dua arah: orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka, dan anak-anak diharapkan menunjukkan bakti dan rasa hormat dengan memelihara orang tua jika mereka membutuhkan bantuan. Keterkaitan ini menambah beban bagi generasi sandwich yang harus menyeimbangkan antara cinta dan tanggung jawab terhadap kedua pihak.
BACA JUGA:Marriage Is Scary: Menghadapi Ketakutan dengan Memahami Perlindungan Hukum dalam Perkawinan
Kesimpulan
Generasi sandwich menghadapi tantangan hukum dan moral yang kompleks dalam memenuhi tanggung jawab mereka terhadap orang tua dan keluarga inti.
Berdasarkan UU Perkawinan, UU PKDRT, dan KUHPer, anak-anak dewasa yang memiliki kemampuan finansial diharapkan memberikan dukungan kepada orang tua, terutama jika orang tua tinggal bersama mereka. Meski demikian, setelah menikah, kewajiban utama terletak pada keluarga inti—pasangan dan anak-anak.
Prioritas hukum lebih banyak diberikan kepada keluarga inti, sementara kewajiban kepada orang tua didorong oleh nilai sosial dan norma budaya.
Dalam konteks hukum, penting bagi generasi sandwich untuk memahami hak dan kewajiban mereka agar dapat menjalani peran ganda dengan seimbang.
Dengan memahami hukum yang berlaku, generasi ini dapat membuat keputusan yang bijak terkait tanggung jawab mereka, sambil tetap memenuhi kewajiban terhadap keluarga tanpa mengabaikan kebutuhan pribadi mereka sendiri.
Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai aspek hukum dalam memenuhi tanggung jawab terhadap keluarga, TOP Legal menyediakan konsultasi dan dukungan yang tepat. Hubungi kami di 0811 2233 6666 atau www.toplegal.id untuk bantuan hukum yang lebih mendalam dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Sumber: