Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Iwan Fokus Pengendalian Inflasi
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan meminta pengendalian inflasi--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pilkada serentak 2024 menjadi isu strategis forum High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Rabu 18 September 2024.
Ini disampaikan Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan dihadapan unsur Forkopimda, Instansi Vertikal serta Kepala Perangkat Daerah anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Malang Targetkan Data Sektoral Tuntas Desember 2024
Pj Wali Kota Iwan mengatakan Pilkada memiliki potensi yang dapat mempengaruhi kondisi inflasi di daerah. Dicontohkan, saat Pilpres dan Pileg lalu yang berdampak pada naiknya inflasi.
Meski dampaknya tidak signifikan, namun Pj Wali Kota Malang meminta jajarannya dan TPID Kota Malang untuk fokus pada pengendalian inflasi khususnya jelang Pilkada serentak ini.
“Pilkada ini tentu jadi isu yang perlu kita cermati khususnya dalam rangka upaya kita mengendalikan inflasi. Pengalaman pelaksanaan Pileg dan Pilpres lalu, ternyata berdampak dan berpengaruh pada naiknya inflasi. Jadi kita perlu fokus dan isu ini harus kita upayakan pengendaliannya,” katanya.
Iwan menambahkan pengendalian inflasi merupakan isu strategis nasional yang juga disampaikan Presiden RI Joko Widodo saat rakor dengan seluruh Kepala Daerah di Ibu Kota Nusantara (IKN) beberapa waktu lalu.
Dalam arahannya, Presiden menyampaikan pengendalian inflasi di daerah perlu dilakukan secara maksimal. “Ini sesuai dengan arahan bapak Presiden saat di IKN lalu, daerah harus mampu mengendalikan inflasi dengan upaya yang maksimal,” jelas Iwan Kurniawan.
Dengan begitu, berbekal inflasi Kota Malang secara year on year (yoy) sampai di Bulan Agustus sebesar 1,88%, maka optimis inflasi Kota Malang dapat terkendali jelang gelaran pilkada.
BACA JUGA:Rakor di Bakesbangpol, Pj Wali Kota Malang Harap Pilkada Berlangsung Kondusif
Iwan mengatakan dua hal yang menjadi fokusnya yaitu ketersediaan stok dan keterjangkauan harga.
“Saya optimis dampak pilkada bisa dikendalikan, maka dua hal ini kita fokuskan, bagaimana stok di pasar dan bagaimana harganya. Ini penting, treatment-nya bisa kita lakukan operasi pasar dan pemantauan,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Malang telah memiliki modal yang baik, angka 1,88 (yoy) di Agustus ini, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya pendekatan di lapangan secara kontinyu.
Sumber: