Desa Dampingan PT Pertamina EP Poleng Field, Dari 7 Sumber Air Mengubah Doudo Menjadi Desa Mandiri

Desa Dampingan PT Pertamina EP Poleng Field, Dari 7 Sumber Air Mengubah Doudo Menjadi Desa Mandiri

Dua wisatawan menikmati potensi alam Desa Doudo. -Rahmad Hidayat-

“Ada perubahan perilaku, setelah dapat bantuan dari pemerintah pusat hanya 7 warga. Meski kasus anak kerdil hanya 6 orang,” tegas Pak Tomo.

Bukti kesejahteraan lanjut Sutomo ternyata berbanding lurus dengan tingkat pendidikan masyarakat. 

“Bahkan ada warga kami yang jenjang pendidikannya mencapai S3 (doktoral). Kalau dulu lulus SMA langsung ke Malaysia. Tapi sekarang tidak ada,” ujarnya.

Wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian, perkebunan, dan perbukitan, yang menjadi daya tarik wisata alamnya. Selain itu, kekayaan alam dan bentang alam yang luas ini mendukung aktivitas wisata seperti tracking, wisata agro, dan kegiatan outdoor lainnya.

Desa Doudo dapat dijangkau dengan mudah dari pusat kota Gresik, hanya berjarak sekitar 60 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan. 

“Mendukung kenyamanan wisatawan, pemerintah desa telah menyediakan fasilitas seperti homestay, pusat informasi, serta area parkir yang memadai,” ucap dia. 

Selain itu, masyarakat desa juga sangat ramah dan siap menyambut para tamu dengan tangan terbuka, membuat pengalaman berwisata semakin menyenangkan.

BACA JUGA:Pertamina EP Asset 4: Optimistis Kelola Hulu Migas di Jawa Timur

Seiring berjalannya waktu, Desa Doudo semakin mengukuhkan dirinya sebagai destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya yang memikat. Desa ini tidak hanya memikat dengan pesona alamnya yang masih asri, tetapi juga dengan keragaman budaya dan kearifan lokal yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Wisata Doudo terus mengembangkan potensi wisatanya. Program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal sekaligus melestarikan kearifan budaya dan lingkungan alam.


Warga Doudo mengelola buah jambu mente sebagai olahan makanan khas yang memiliki potensi ekonomi.-Rahmad Hidayat-

Doudo didampingi PT Pertamina EP Poleng Field berinovasi dengan menginisiasi Gerakan Masyarakat (GERMAS) dengan slogan PAKAI JAS MERAH (Pengelolaan Air secara Kreatif Aktif Inovatif Jadikan Sampah Menjadi Berkah) dengan membentuk kampung tematik, diantaranya; Kampung E-Link (Eukasi Lingkungan Inovatif dan Kreatif), Kampung 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Kampung Toga (Tanaman Obat Keluarga), Kampung Sayur, Kampung Sicantik Cerdas (Siap Cari Jentik Cegah Demam Berdarah Sekarang), dan Kampung Aloevera. Selain itu, Kacang Mete juga menjadi produk UMKM unggulan yang dimiliki Desa Doudo.

Dengan target menjadi desa yang memiliki lingkungan sehat, ekonomi cerdas, dan menjadi desa wisata, PEP Poleng Field mendampingi Desa Doudo sejak Tahun 2018 dengan Branding Kampung Tematik, Program Peningkatan Kapasitas IPAL, Pembentukan Kelompok Ekonomi Kreatif (Mbok Doudo, Wong Doudo Craft, dan Bank Sampah), hingga pembuatan Grand Design Pembuatan Wisata Desa Doudo dengan Branding Doudo Agro Edu Green Village. PT Pertamina EP Poleng Field juga mendukung infrastruktur wisata sebagai daya tarik pengunjung diantaranya Pembangunan Green House, Pemanfaatan Telaga Rena dengan pembangunan gazebo, jembatan, flying fox, climb robe, hingga bebek kayuh. (day)

Sumber: