PMII Jatim Ingatkan Srikandi Cagub Jatim Soal Darurat Ekologi dan Konflik Tata Ruang

PMII Jatim Ingatkan Srikandi Cagub Jatim Soal Darurat Ekologi dan Konflik Tata Ruang

Baijuri, M.E - Ketua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur--

Nama pertama yang muncul dalam kontestasi pilgub Jawa Timur kali ini tentu adalah Khofifah Indar Parawansa yang merupakan petahana sejak 2019 silam dengan wakilnya Emil Elestianto Dardak.

Kedua yakni Tri Rismaharini yang juga bukan sosok baru dalam kancah politik daerah bahkan nasional, sosok mantan Wali Kota Surabaya sekaligus Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju ini menggandeng KH Zahrul Azhar Asumata.

Ketiga yakni Luluk Nur Hamidah yang merupakan mantan anggota DPR (2019-2024) ini juga menggandeng Lukmanul Hakim.

BACA JUGA:Polri Raih Peningkatan Kepercayaan Publik, Ketua PMII Jatim Beri Apresiasi

Kami PKC PMII Jatim tentu tidak mengupas prestasi serta sepak terjang dari ketiga srikandi di atas, karena ketiga tokoh tersebut sudah tidak asing sejarah dan pembuktian kerja-kerja politiknya bagi masyarakat Jawa Timur. Namun hal yang patut diperhatikan untuk para tokoh yang akan berkontestasi ini tidak lain adalah komitmennya terhadap kebijakan ekologi serta tata ruang yang ada di Jawa Timur.

Setiap pola perampasan ruang hidup, hilangnya habitat alam, pencemaran lingkungan, dan darurat ekologi lainnya diakui atau tidak menjadi tanggung jawab pemerintah Jawa Timur secara politik. Setiap kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan tentu akan berdampak praksis terhadap segenap realitas di Jawa Timur.

PKC PMII Jawa Timur dalam hal ini tentu tidak bisa lepas dari spirit nalar gerakannya, yang sudah termaktub dalam 'Manifesto Gerakan' yang merupakan karya ilmiah-amaliah, khususnya pada Bab II (Positioning PMII dalam Kontestasi Politik, yang menyatakan bahwa setiap persoalan politik dalam tingkat provinsi (Jawa Timur) mengharuskan PMII melakukan pendekatan melalui sosiologi politik, memahami intensitas gejala-gejala sosial, serta memberikan nalar alternatif.

BACA JUGA:PKC PMII Jatim: Ukhuwah Kebangsaan Harus Dijaga dengan Menunggu Penetapan KPU

Maka dari itu Deretan persoalan tersebut tentu selain membutuhkan kawalan masyarakat, juga sangat membutuhkan kekuatan politik yang mampu berpihak pada kepentingan rakyat.

Momen pilgub Jawa Timur kali ini bagi PMII Jatim menjadi panggung aspirasi serta corong publik yang seharunya mengantongi berbagai harapan masyarakat, utamanya mereka yang sedang berada dalam kawasan darurat ekologis dan wilayah konflik tata ruang. Semua calon yang sedang berkontestasi wajib memuat visi-misi "luhur" yang memprioritaskan penyelesaian konflik dan berorientasi pada kemaslahatan umat. 

Baijuri, M.E - Ketua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur

Sumber: