Pilwali Surabaya hanya Paslon Tunggal, Dia Puspitasari: Demokrasi yang Terbatas

Pilwali Surabaya hanya Paslon Tunggal, Dia Puspitasari: Demokrasi yang Terbatas

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Dia Puspitasari. -Arif Alfiansyah-

BACA JUGA:Ketua APHTN Sayangkan Pilkada Lawan Bumbung Kosong

Fenomena saat ini dukungan terhadap kotak kosong muncul sebagai bentuk protes terhadap situasi politik saat ini. Meskipun gerakan ini mungkin tidak signifikan dalam hal perolehan suara, namun mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap dinamika politik yang ada.

BACA JUGA:Sah, Putra Pramono Anung Lawan Bumbung Kosong di Pilkada Kabupaten Kediri

"Situasi ini tidak sehat bagi demokrasi elektoral di Surabaya. Idealnya, pemilihan kepala daerah harus menjadi ajang adu gagasan dan visi antara calon-calon yang kompeten. Dengan adanya calon tunggal, kesempatan untuk debat politik yang konstruktif menjadi hilang," pungkasnya. (alf)

Sumber: