TBC Serang Lintas Usia, Satu Orang Meninggal Setiap Lima Menit

TBC Serang Lintas Usia, Satu Orang Meninggal Setiap Lima Menit

dr. Nancy D. Anggraeni, M.Epid. Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI saat menjadi pembicara utama dalam Wawasan Series “Merdeka dari TBC”.--

Melalui Wawasan Series “Merdeka dari TBC”, Suara Surabaya Media menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat dan ingin ikut berkontribusi melawan penyakit TBC. 

Dengan menghadirkan lebih dari 150 peserta, termasuk para pembuat kebijakan, pakar TBC, peneliti, akademisi, aktivis TBC, komunitas penyintas, perusahaan bisnis, dan media massa, diskusi publik ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengobatan TBC. 

BACA JUGA:Temuan Kasus TBC Capai 809 Ribu pada 2023, Kemenkes Bongkar Penyebab Meningkatnya karena Ini

dr. Wiwik Kurnia Ilahi SpP, dokter spesialis paru sekaligus inisiator Poli TB MDR RSUD Ibnu Sina Gresik mengatakan salah satu penyebab tingginya angka TBC karena belum optimalnya pelaporan dan pencatatan pasien. Sedangkan proses penyembuhan TBC pun tidak mudah. 

“Tahun kemarin yang ternotifikasi baru 60 persen,” tuturnya. 

Sementara Eddy Prastyo Ketua Panitia Wawasan Series “Merdeka dari TBC” mengatakan, audiens membahas berbagai aspek terkait TBC, mulai dari profil penyakit, upaya pencegahan, hingga dukungan bagi para penderita. 

BACA JUGA:Penderita TBC Tinggi, DPRD Minta Pemkot Serius Tangani

"Kami ingin menyatukan berbagai suara untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi masalah TBC. Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap dapat merumuskan langkah langkah konkret untuk menurunkan angka penderita TBC di Surabaya dan sekitarnya," ujar Eddy Prastyo yang juga Pemimpin Redaksi Suara Surabaya. 

Pada kesempatan ini, Suara Surabaya Media juga memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam mengeliminasi TBC di Indonesia. 

Puncak acara forum adalah penandatanganan komitmen bersama oleh para peserta. Komitmen ini berisi kesepakatan untuk bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC di Surabaya. 

BACA JUGA:50 Tahun Gerak PKK, PKK Lamongan Dukung Eliminasi TBC

"Kami berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi kolaborasi yang lebih erat dalam memerangi TBC. Dengan dukungan dari semua pihak, kami yakin target Indonesia bebas TBC pada tahun 2030 dapat tercapai," pungkasnya.(mg29/alf)

Sumber: