Dari Tuban ke Surabaya, Legen Jadi Jurus Sukses Nasikin Bangkitkan Ekonomi Keluarga

Dari Tuban ke Surabaya, Legen Jadi Jurus Sukses Nasikin Bangkitkan Ekonomi Keluarga

Nasikin (kanan), seorang pria asal Tuban, membuktikan bahwa dengan ketekunan dan semangat yang tinggi, potensi bisnis dari minuman khas daerahnya mampu mengubah hidupnya.--

MEMORANDUM - Siapa sangka, minuman legen yang sederhana dan menyegarkan ini bisa menjadi kunci kesuksesan seseorang?

Nasikin, seorang pria asal Tuban, membuktikan bahwa dengan ketekunan dan semangat yang tinggi, potensi bisnis dari minuman khas daerahnya mampu mengubah hidupnya.

Perjalanan warga asli Panyuran Tuban ini dimulai dari ladang lontar di kampung halamannya. Tanaman Lontar yang memiliki nama Borassus flabellifer memang banyak terdapat di daerah Tuban. Warga setempat biasa menyebutnya dengan buah Siwalan atau Ental.

BACA JUGA:Siapa Sangka? Wingko Babat yang Legendaris Ternyata Ciptaan Perantau Tionghoa di Lamongan

BACA JUGA:9 Manfaat Wedang Uwuh, Minuman Tradisional Kaya Rempah yang Menyehatkan dan Cocok di Musim Hujan

Jenis pohon siwalan ada dua macam, yang satu bunganya manggar seperti kelapa dan menghasilkan buah yang disebut buah siwalan. Isinya seperti kolang-kaling yang empuk, kenyal dan manis.

Sedang pohon jenis lainnya hanya berbunga berbentuk sulur dan khusus dimanfaatkan untuk disadap getahnya menjadi legen.

Kata legen ini berasal dari kata dasar legi (bahasa Jawa) yang artinya manis. Legen kebanyakan dibuat dari bunga pohon siwalan jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur.

Sulur bunga ini dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya yang ditampung pada sebuah tabung yang biasanya terbuat dari potongan batang bambu satu ruas.

Lama penyadapan ini biasanya semalam, pada sore hari tabung bambu ini (disebut bumbung) diletakkan sebagai penampung, maka pada pagi harinya sudah memuat penuh satu tabung. Satu manggar bunga biasanya menghasilkan sekitar tiga hingga enam tabung legen.

Untuk mengurangi rasa asam, biasanya pada dasar bumbung ditaburi sedikit air kapur. Air legen ini dalam bahasa Indonesia disebut nila.

Tapi nila ada juga yang dihasilkan dari manggar bunga kelapa atau dari manggar bunga pohon aren, tapi secara khusus legen hanya dibuat dari pohon siwalan.

Dua pohon jenis ini saling membutuhkan sehingga dapat berlangsung penyerbukan menghasilkan buah siwalan yang kelak dapat ditanam menjadi pohon serupa.

Melihat potensi besar dari tanaman Lontar ini, pada 2017 ia memutuskan untuk merantau ke Surabaya.

Dengan modal keberanian dan semangat pantang menyerah, ia memulai usaha kecil-kecilan menjual legen di pinggir jalan Nginden Intan Surabaya.

Bukan tanpa alas an ia memilih lokasi Nginden Intan sebagai ladang usahanya. Sebab, menurut pantauannya, pada saat itu belum ada yang berjualan minuman legen di lokasi tersebut.

Selain itu, Nasikin punya motivasi kuat untuk meraih sukses di Kota Pahlawan ini, yakni karena anak istinya yang memerlukan biaya hidup dan ia tidak mau kalau anaknya seperti nasbinya saat dia kecil yang serba kekurangan.

Awalnya, Mas Nasikin hanya menjual legen. Namun, melihat peluang pasar yang lebih luas, ia kemudian menambahkan berbagai menu makanan seperti nasi bungkus, gorengan, dan sate.

Dengan harga yang terjangkau dan porsi yang cukup, lapaknya pun semakin ramai pengunjung.

Apa yang membuat usaha Mas Nasikin begitu sukses? Selain kualitas makanan dan minuman yang terjaga, ada beberapa faktor lain yang turut berperan, diantaranya yakni kedekatan dengan para tetangga dan pelanggannya. Ia kerap bercanda dan berbagi cerita dengan mereka.

Selain itu, harga yang terjangkau sehingga makanan dan minuman di lapak Nasikin sangat diminati oleh berbagai kalangan. Porsi yang cukup membuat pelanggan merasa puas dan kembali lagi.

BACA JUGA:Ganti Soda dengan Minuman Sehat: Air Putih, Teh Herbal dan Jus Buah

BACA JUGA:Rahasia Tidur Nyenyak dan Tubuh Sehat: Minuman Pembersih Tubuh Menjelang Tidur

"Saya juga selalu menjaga kualitas bahan baku dan kebersihan makanan," ungkapnya.

Nasikin tidak pernah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan dalam berbisnis. Ia selalu optimis dan terus berusaha untuk meningkatkan usahanya.

Meskipun seringkali dihadapkan pada situasi yang sulit, seperti pelanggan yang kurang jujur, ia tetap sabar dan ikhlas.

"Ya tidak apa-apa, yang penting saya Alhamdulillah sudah cukup untuk dengan hasilnya," ungkap Nasikin.

Kisah sukses Nasikin menjadi inspirasi, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha sendiri. Dengan semangat yang tinggi, ketekunan, dan inovasi, kita bisa meraih kesuksesan seperti Nasikin. (mg21)

Sumber: