15 Tahun Jalani Kehidupan dengan Keyakinan Berbeda hingga Hidayah Datang

15 Tahun Jalani Kehidupan dengan Keyakinan Berbeda hingga Hidayah Datang

Hermawan Priyono bersama keluarga tercinta.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kisah spiritual Hermawan Priyono SH, warga Candi, Sidoarjo, menjadi inspirasi banyak orang. Setelah menjalani kehidupan dengan dua keyakinan dalam keluarganya, Hermawan akhirnya memutuskan memeluk Islam pada 2010. Perjalanan spiritual Hermawan dimulai sekitar 15 tahun lalu.

Ketika anak-anaknya masih kecil. Pernikahannya pada 2002 membawanya pada situasi di mana ia dan keluarganya hidup dengan keyakinan yang berbeda.

“Awalnya, perbedaan ini tidak menjadi masalah besar. Namun, ketika anak-anak mulai tumbuh dan bersekolah di TK Islam, pertanyaan-pertanyaan mulai muncul,” ungkap Hermawan.

BACA JUGA:Ikrar Mualaf di Masjid Al-Akbar Surabaya Berlangsung Khidmat dalam Ucapan Dua Kalimat Syahadat


Mini--

Anak-anaknya yang terbiasa melihat teman-teman mereka salat, mulai bertanya mengapa ayah mereka  tidak pernah melakukannya. 

Pertanyaan-pertanyaan ini memicu pergolakan batin dalam diri Hermawan. Meski dibesarkan dalam keluarga Katolik, Hermawan memiliki latar belakang keluarga besar muslim. Kakek dan neneknya dari kedua sisi adalah Islam.

Keluarga ibunya memiliki tradisi santri keraton di Solo, sementara keluarga ayahnya memiliki pondok pesantren di Kebumen.

“Karena faktor pendidikan, ayah dan saya bersekolah di sekolah Katolik. Pada masa PKI, keluarga saya mengungsi ke lingkungan Kristen dan Katolik untuk menyelamatkan diri,” jelas Hermawan.

BACA JUGA:Mualaf Demi Cinta, Natalia Fitri Januari Jalani Ramadan Pertama Setelah Menikah

Selama delapan tahun, Hermawan mengalami pergolakan batin yang luar biasa. Pertanyaan tentang masa depan anak-anaknya dan kondisi pernikahannya terus menghantuinya. Walau menikah secara muslim, ia tidak menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya bingung dan bimbang tentang masa depan saya dan keluarga,” kata Hermawan.

BACA JUGA:Inspirasi Perjalanan Spiritual Nuke Irma: Memutuskan Mualaf usai Mendapat Hidayah, Kini Mengajari Ibu-ibu PKK

Pada 2010, hidayah datang melalui seorang teman yang membimbingnya dan mengenalkannya pada lingkungan muslim.Meski belum menjadi Islam, Hermawan mulai belajar tentang salat lima waktu. 

Sumber: