Stok Menipis, Wakil Wali Kota Ajak Donor Darah
Surabaya, Memorandum.co.id - Akibat pandemi virus corona, stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya menipis. PMI berupaya mencari pendonor darah dengan sistem jemput bola arena penurunan hingga 70 persen. Dalam kondisi normal, PMI butuh sekitar 1.000 kantong darah. Terlebih dalam kondisi pandemic seperti sekarang ini. Inilah yang banyak menarik simpati dari warga yang memilih mendatangi kantor PMI di Jalan Embong Ploso. Salah satunya adalah Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kamis (2/4/2020). "Saya tergerak hari ini untuk donor, karena kemanusiaan. Apalagi penanganan corona juga membutuhkan perhatian dari sisi kebutuhan darah" ujar Whisnu. Sebelumnya, Whisnu juga mendengar kabar kalau PMI Surabaya mengalami penipisan stok dara. Dirinya menyatakan walau dalam kondisi pandemi virus corona, semua pihak tetap harus memperhatikan sisi kemanusiaan untuk kebutuhan darah dan gerakan gotong royong juga diperlukan dalam kondisi saat ini. "Kita tetap bergotong royong untuk kemanusiaan. Ini saya juga sampaikan kepada seluruh kader dan partai untuk melakukan kegiatan donor darah," pungkasnya. Di lain sisi, meski sedikit melawan ketetapan pemerintah yang mengimbau menghindari kerumunan dan melibatkan banyak massa, pihak PMI Surabaya sudah membekali petugas dengan alat pelindung diri (APD) dan juga hand sanitizer. Begitu juga untuk masyarakat yang akan mendonorkan darahnya. "Kita juga melakukan social distance dengan petugas saat pengambilan darah. Jangan sampai ingin berbuat kemanusiaan malah tertular. Ini yang kita hindari," terang Hj. Dr. Budi Arifah, Kepala PMI Surabaya. PMI Surabaya juga tetap menyediakan armada bus yang menampung pendonor darah yang biasa stand by di areal Taman Bungkul. Pihaknya juga telah berkoordinasi perihal kerjasama dalam perijinan kepada TNI dan kepolisian. "Kebutuhan darah terus meningkat. Kami harus menjemput bola untuk mengantisipasi hal ini. Namun, SOP dan keamanan petugas tetap kita bekali," pungkasnya. (mg3/rif/day)
Sumber: