Akses Jalan Terganggu, Warga Sentanan Desak Pemkot Mojokerto Pindah Kampung Pecinan

Akses Jalan Terganggu, Warga Sentanan Desak Pemkot Mojokerto Pindah Kampung Pecinan

DPRD Kota Mojokerto memediasi dampak Kampung Pecinan antara warga dan pihak kelurahan. -Biro Mojo-

MOJOKERTO, MEMORANDUM - Keberadaan Kampung Pecinan di Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, dikeluhkan warga. Pasalnya, dengan didirikannya lapak di Kampung Pecinan tersebut mengganggu keberadaan toko dan akses jalan milik warga.

BACA JUGA:7 Kapolsek di Surabaya Dimutasi, Siapa Saja?

Kawasan Pecinan sendiri adalah destinasi wisata kuliner malam hari yang baru diresmikan Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro pada 29 Juni lalu. Bazaar penganan khas Tionghoa ini tidak setiap hari, namun pada Sabtu dan Minggu sore hingga malam hari. 

Sebenarnya, warga telah beberapa kali menyampaikan keluhannya pada pihak Kelurahan Sentanan sebagai inisiator Kampung Pecinan. Namun karena dianggap kurang memuaskan, warga mengadu ke DPRD Kota Mojokerto. 

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Lurah Sentanan, Satpol PP, dan Diskopukmperindag, di ruang rapat Dewan, Senin 5 Agustus 2024, warga menyampaikan gangguan lingkungan sejak penyematan atribut Kampung Pecinan kepada para anggota dewan. 

BACA JUGA:AKBP Aris Purwanto Jabat Kasatreskrim Polrestabes Surabaya

"Sejak adanya Kampung Pecinan ini omzet penjualan kami turun drastis. Pelanggan toko saya mau belanja pukul 16.00 WIB sudah disetop tidak boleh masuk oleh penjaga," keluh Hariyanto, mantan ketua RW di Kelurahan Sentanan. 

Di sana, lanjutnya, banyak orang sakit, dan ada yang kena stroke. "Sewaktu-waktu harus ke RS tapi terhalang penutupan jalan karena ada kegiatan Kampung Pecinan. Kalau mau masuk ke rumahnya baru bisa pukul 23.00 WIB karena ada barongsai, ini memprihatinkan," imbuhnya. 

BACA JUGA:Fenomena Remaja Hobi Menenggak Miras, DPRD Surabaya: Perlu Sanksi Tegas dan Pengawasan Ekstra

Menurutnya, prepare PK5 itu sudah dimulai pada pukul 14.00 WIB. Dan tendanya itu tetap di situ (tidak dibongkar). 

"Kami sebagai pelaku usaha terganggu. Dampaknya tolong dipikir. Pak lurah ini rapatnya semestinya dengan warganya, ini malah sama PKL-nya, " kecam Hariyanto. 

Lena, seorang warga juga menyuarakan aspirasi senada. "Apa dasar penetapan Jalan Karyawan Baru, sebagai Kampung Pecinan, itu tidak relevan. Di sana masyarakatnya beragam. Yang Pecinan itu jalan Majapahit. Itu pertanyaan besar, atas dasar apa penetapannya, " sergahnya. 

BACA JUGA:MPC Pemua Pancasila Surabaya Matangkan Persiapan Rakercab

Atas persoalan ini, warga mendesak agar Pemkot Mojokerto memindahkan lokasi Kampung Pecinan. 

Sumber: