PDAM Masih Tangani Kebocoran Pipa Imbas Proyek Terowongan TIJ
Kemacetan imbas adanya kebocoran pipa di sekitar Joyoboyo. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada masih berupaya menangani dua titik kebocoran pipa berdiameter 450 dan 500 milimeter di kawasan Joyoboyo, Senin 8 Juli 2024. Kebocoran ini diakibatkan tiang pancang proyek pembangunan terowongan Joyoboyo.
BACA JUGA:Tampil Dibawah Standar Pemain Bintang, Mbappe Dibela Deschamps
Pantauan pada pukul 12.00 WIB, di sekitar lokasi proyek terowongan pejalan kaki Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ)-KBS masih terdapat genangan air akibat kebocoran pipa.
BACA JUGA:Sidang Dugaan Korupsi Pemotongan Dana Insentif ASN BPPD Sidoarjo, Oknum Jaksa Terima Rp 400 Juta
Kondisi membuat akses lalu lintas macet. Terpantau terjadi kepadatan di seputaran DTC Wonokromo arah masuk kota. Bahkan untuk ekor kepadatan terjadi sampai Royal Plaza Surabaya.
BACA JUGA:Gagal Cetak Gol di Euro 2024, Ronaldo Belum akan Pensiun
Direktur Operasi PDAM Surabaya Nanang Widyatmoko menjelaskan kebocoran terjadi di dua titik lokasi terminal induk Joyoboyo yang terjadi sejak Sabtu 6 Juli 2024.
BACA JUGA:Pendamping PKH Kendalikan Bantuan Permakanan, Kabid Rehsos Dinsos Lamongan: Tidak Betul
Petugas telah melakukan perbaikan di dua titik bocor, namun saat dilakukan pengaliran kembali, masih terdapat kebocoran di titik lain sehingga dilakukan penutupan.
BACA JUGA:Enam Kades di Sugio Lamongan Diperiksa Inspektorat, Ada Apa?
“Di sekitar area bocor ada dua pipa, salah satunya berdiameter 450 milimeter, kemarin diketahui bocor satu titik, sudah kami selesaikan semalam, tetapi saat pengaliran kembali di titik bocor masih deras airnya, kemungkinan pipa satunya juga bocor,” kata Nanang, Senin 8 Juli 2024.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arif Wicaksono menjelaskan titik bocor ada pada pipa tua yang tidak diketahui koordinatnya sehingga saat ini masih dilakukukan pengecekan untuk melakukan penutupan saluran.
“Itu pipa tua jadi beberpa titik koordinatnya tidak sesuai di aplikasi peta kami sehingga dicari road mapping-nya lagi agar kami bisa melakukan penutupan aliran,” kata Arif.
Saat ini, pihaknya fokus melakukan penyesuaian jalur pipa agar tidak menganggu jalannya proyek tunel tersebut.
Koordinasi masih dilakukan untuk memutuskam mengganti pipa baru atau cukup menutup semua valve inlet pipa yang bocor.
“Ini masih dicek apakah dengan menutup (pipa) itu, apakah harus diganti pipa baru atau pipa ditutup, tetapi tidak mengganggu di lapangan. Itu masih dilakukan observasi,” katanya.
BACA JUGA:Polres Madiun Kota Terjunkan Ratusan Personel Amankan Bulan Suro
Akibat peristiwa ini menimbulkam volume air mengecil hingga tidak keluar di kawasan Bumiarjo, Hayam Wuruk, Ksatrian, Gajah Mada, Pulo Wonokromo, Pulo Tegalsari, Dukuh Kupang, Pasar Kembang, dan sekitarnya. Namun, hal itu sudah bisa diatasi sejak malam tadi.
BACA JUGA:Polres Situbondo Dalami Pengiriman Kendaraan Bodong via Pelabuhan Jangkar
“Kemarin iya, tapi tadi malam sudah teratasi. Mungkin di awal-awal iya (air keruh), tetapi kami sudah buang di awal, dibersihkan, dan dinormalisasikan,” tandas Arif. (*)
Sumber: