Jelang Kemarau, 948 Relawan Siap Antisipasi Kebakaran di Lamongan

Jelang Kemarau, 948 Relawan Siap Antisipasi Kebakaran di Lamongan

Petugas pemadam kebakaran dibantu warga memadamkan api di permukiman. -Biro Lamongan -

LAMONGAN, MEMORANDUM - Sebanyak 948 relawan kebakaran (redkar) di Kabupaten Lamongan siap antisipasi terjadinya kebakaran pada musim kemarau. Tentu dalam mengantisipasi dan mengatasi terjadinya kebakaran, redkar yang setiap desa dua anggota itu didampingi tim pemadam kebakaran Kabupaten Lamongan.

BACA JUGA: Bank Jatim dan PW Muhammadiyah Jatim MoU Layanan Jasa Keuangan

Redkar sendiri sudah dibentuk Pemerintah Kabupaten Lamongan sejak 2022. Yang mana memiliki tugas utama melaksanakan kesiapsiagaan masyarakat akan kebakaran, hingga melakukan pemadaman dini sebelum tim pemadam kebakaran tiba di lokasi.

BACA JUGA:Curi Kotak Perhiasan Majikan Seharga Rp 45 juta, ART Dituntut 18 Bulan Penjara

“Pada musim kemarau, rawan terjadi kebakaran baik lahan maupun permukiman. Namun pemerintah kabupaten sudah menyiapkan redkar yang ditunjuk langsung kepada desa. Kinerja redkar tentu membantu tim pemadam kebakaran dalam mengatasi kebakaran,” tutur Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Lamongan Siswanto, di Kantor Satpol PP Kabupaten Lamongan, Kamis 4 Juli 2024.

BACA JUGA:Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Pegawai Kejari Tanjung Perak Tes Urine

Dijelaskan oleh Siswanto, mulai Januari hingga Juni 2024 sudah terjadi 33 kejadian kebakaran di Kabupaten Lamongan. Kebakaran paling banyak terjadi pada awal musim kemarau 2024, yakni Mei (10 kejadian) dan Juni (8 kejadian).

“Penyebabnya itu mayoritas akibat kegiatan pembakaran sampah dan korsleting,” jelasnya.

BACA JUGA:Turnamen Bulutangkis Antarmedia Piala Kapolda Jatim 2024 Siap Digelar

Untuk mengantisipasi kebakaran di musim kemarau saat ini, Pemadam Kebakaran Kabupaten Lamongan juga aktif lakukan sosialisasi. Dengan tujuan memberi edukasi masyarakat akan pencegahan, penanganan, dan bahaya kebakaran.

BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Perak Amankan Ketua Gangster Durian Runtuh 23, Dalih Buat Konten Bawa Celurit

“Musim kemarau rawan memicu kebakaran, kami terus lakukan edukasi kepada masyarakat. Seperti larangan membakar sisa sampah sembarangan hingga mengecek keamanan listrik,” ungkap Siswanto. (*)

Sumber: