Selenggarakan FGD II, Pemkab Lumajang Rumuskan Program Kerja Peta Jalan Penanggulangan GAKI
Pemkab Lumajang rumuskan program kerja peta jalan penanggulangan GAKI melalui FGD II. -Biro Lumajang-
LUMAJANG, MEMORANDUM - Dalam upaya menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), Tim GAKI Pemkab Lumajang menggelar focus group discussion (FGD) II. Acara ini berlangsung selama dua hari pada Rabu 12 Juni 2024-Kamis 13 Juni 2024 di Alka Cafe. Di mana berbagai pihak terkait berkumpul untuk merumuskan langkah strategis dalam menangani GAKI.
BACA JUGA:Hari ini, Proliga Bola Voli 2024 Hibur Masyarakat Malang Raya
Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Lumajang Ahmad Muizul Mahsus menyatakan urgensi penyusunan roadmap ini.
BACA JUGA:Piala FA Selamatkan Ten Hag dari Kursi Panas MU, Fans Kecewa
“Waktu penyusunan roadmap ini tepat, karena menjelang waktu penyusunan RPJMD baru. Sehingga dokumen roadmap ini bisa menjadi suplemen penyusunan RPJMD,” terangnya.
BACA JUGA:Persiapan Masuk Kuliah, Ketahui Kampus-Kampus Negeri yang Ada di Surabaya
Senada, Kadinkes P2KB Lumajang dr Rosyidah yang juga selaku sekretaris Tim GAKI Kabupaten Lumajang menekankan pentingnya penanggulangan GAKI.
“Kenapa GAKI dianggap tidak penting? Karena dampaknya tidak terlihat dalam jangka pendek. Jika Penanggulangan GAKI tidak dilakukan, dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang. Karena itu penting bagi kita melakukan perencanaan semacam ini,” ujarnya.
Peserta kegiatan ini terdiri dari Tim GAKI Kabupaten Lumajang yang berasal dari berbagai sektor, akademisi, dan aktivis kesehatan. Sedangkan yang menjadi fasilitator adalah The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) dengan dukungan anggaran serta pendampingan oleh Nutrition International (NI).
BACA JUGA:Tidak Muda Lagi, Messi Sebut Inter Miami Jadi Klub Terakhirnya
Kegiatan FGD dimulai dengan sharing praktik baik yang disampaikan oleh Mudrikah, Ketua Tim GAKI Desa Jeruk, kecamatan Gucialit. Dalam sesinya, Mudrikah memaparkan keberhasilan Desa Mandiri Garam Beriodium (DMGB) yang dikelola oleh masyarakat setempat.
“Kuncinya adalah sosialisasi yang intensif dan penuh kesabaran. Kami di awal-awal sempat mengalami penolakan. Tapi seiring berjalannya waktu, sekarang warga sudah konsumsi garam beriodium yang memenuhi syarat. Kasus-kasus GAKI juga tidak ada di desa kami,” ungkap Mudrikah.
Dalam FGD ini peserta diajak melakukan perumusan visi dan misi, sasaran, strategi, dan indikator, serta penyusunan program dan rencana aksi. Selain itu, peserta FGD juga mengusulkan quick win atau inovasi yang dapat segera diimplementasikan.
BACA JUGA:Divonis 4 Bulan Penjara, 2 Eks Polisi Selingkuh Terima Putusan Hakim
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rencana program yang komprehensif dan berkelanjutan dalam upaya penanggulangan GAKI di Kabupaten Lumajang. Dengan adanya roadmap ini, diharapkan masalah kekurangan iodium yang berdampak pada kesehatan masyarakat dapat diminimalisir secara efektif dan efisien.
BACA JUGA:Ramaikan Bursa Pilwali Surabaya, Kader PSI Richard Handiwiyanto Ambil Formulir Cawawali
“Kami berterima kasih kepada Nutrition Internasional (NI) atas dukungannya dalam penyusunan Road Map ini. Dukungan ini adalah penguat bagi kami untuk terus bersama melakukan kampanye dan program pembangunan di bidang kesehatan,” pungkas dr Rosyidah. (*)
Sumber: