Dua Warga Kampung Seng Dikepung 28 Pemuda Gangster di Jalan Kapasan, Dibacok dan Motor Hendak Dibawa Kabur
Kondisi Imam Arifin pipi kakanya diperban usai dibacok gangster. -Rio-
SURABAYA, MEMORANDUM - Usai membeli susu anaknya di minimarket, dua warga Jalan Kampung Seng, Imam Arifin (30), dan Rivaldo, dikeroyok dan disabet senjata tajam (sajam) oleh puluhan pemuda gangster di depan sekolah Muhammadiyah Jalan Kapasan, Sabtu 8 Juni 2024 sekitar pukul 01.00.
Sabetan sajam menyebabkan kedua Imam terluka di pipi kanannya, sedangkan Rivaldo mengalami luka di lengan kanannya. Kemudian dilarikan ke rumah sakit (RS) Soewandi Jalan Tambak Rejo.
Hingga kini kasusnya masih dalam penyelidikan anggota Reskrim Polsek Simokerto dan Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk menangkap para pelakunya.
"Saya dikeroyok 28 pemuda gangster, mereka berboncengan naik motor yang hampir semuanya membawa sajam jenis celurit dan calok," ungkap Imam saat ditemui di rumahnya, Minggu 6 Juni 2024.
BACA JUGA:Tawuran Gangster di Rel KA Sidotopo Berujung Kematian, Terdakwa Akui Ikut Bacok Korban
Imam mengatakan, saat itu berboncengan mengendarai motor Honda Beat bersama Rivaldo usai membeli susu di minimarket Jalan Kapasan.
Kemudian hendak pulang dengan melajukan kendaraannya dari timur ke barat. Kondisi jalan ketika itu di contra glow karena ada perbaikan saluran sehingga Imam melawan arah ke kanan jalan.
Sampai di depan sekolah Muhammadiyah berpapasan dengan gangster yang berjalan dari barat ke arah timur Jalan Kapasan sambil mengacungkan sajam. Bukannya diberi jalan, para pelaku langsung memenuhi jalan bahu jalan menghadang Imam dan Rivaldo.
"Pera pelaku menghadang sambil mengedim lampu motornya sehingga membuat mata saya silau. Mereka jalan terus mengelilingi saya. Bahkan salah satu pelaku menyabet sajam mengenai pipi kanan dan lengan kanan teman saya. Saya kira mereka dipukul," jelas Imam.
BACA JUGA:Kapolsek Simokerto Gelar Operasi Kejahatan Malam, Antisipasi Curanmor dan Gangster
Mengetahui pipinya berdarah, Imam turun dari motor berusaha melawan. Para pelaku saat itu mengitarinya. Begitu dia turun langsung diserang sajam pelaku lainnya, tapi berhasil menghindarinya. Korban waktu itu sudah pasrah jika mati dibacol oleh kawanan pelaku.
"Saya melawan pelaku yang membacok, namun pelaku lainnya berusaha membawa lari motor saya. Spontan saya berlari menyelamatkan motor. Pelaku yang hendak membawa lari motor saya piting, tapi para pelaku lainnya langsung membacok sajam ke arah saya. Namun saya langsung melepas pelaku sehingga tidak kena bacok," ujar Imam.
Para gangster baru berhenti menyerangnya dan melarikan diri ke arah Jalan Kenjeran setelah ada mobil Pajero melintas di TKP. Mereka mengira mobil tersebut milik petugas. "Motor saya selamat, begitu juga teman karena usai dibacok langsung lari ke seberang jalan," tutur Imam.
Ketika Imam diserang gangster, sebenarnya ada satpam sedang berjaga di Pasar Kapasan dan ruko-ruko, namun tidak berani menolong. Mungkin takut karena para pelaku banyak dan membawa sajam.
Sumber: