Pegawai Melahirkan di Toilet Pabrik, Disnaker Gresik Selidiki Potensi Pelanggaran yang Dilakukan Perusahaan
Kantor Dinas Tenaga Kerja Gresik. -Achmad Willy Alva Reza-
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Penemuan jasad bayi di tong sampah pabrik PT LBJ mengundang perhatian luas dan menyentuh isu ketenagakerjaan. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik pun segera menyelidiki potensi pelanggaran yang mungkin dilakukan pabrik mainan di Kebomas, Gresik tersebut.
BACA JUGA:Buang Bayi di Tong Sampah Pabrik, Ibu Muda Lamongan Ditetapkan Tersangka
Sebab, bayi tersebut lebih dulu dilahirkan di toilet pabrik oleh salah satu karyawan PT LBJ yakni JC (20) warga Pucuk, Lamongan. Sebelum bayi malang itu akhirnya dibuang ke tong sampah area toilet pabrik.

--
Publik pun bertanya-tanya, mengapa JC masih bekerja dalam kondisi mengandung. Padahal, dalam UU nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 82 ayat (1), pekerja atau buruh perempuan berhak memperoleh cuti istirahat selama 1,5 bulan sebelum melahirkan.
Faktanya, hingga waktu melahirkan, JC masih tercatat aktif bekerja di pabrik.
Kepala Disnaker Gresik Zainul Arifin mengatakan, Bidang Hubungan Industrial (HI) Disnaker masih menyelidiki potensi pelanggaran yang mungkin dilakukan PT LBJ.
BACA JUGA:Bayi Tewas Dibuang Usai Dilahirkan di Toilet Pabrik, Terduga Pelaku Ibu Sendiri
“Saya sudah meminta bagian HI untuk cari tau dan cek dulu apakah ada unsur pelanggarannya,” ujar Zainul saat dikonfirmasi, Selasa 22 April 2025.
Meski begitu, kata Zainul, pihaknya masih menunggu proses hukum yang sedang berlangsung di kepolisian. Sebelum dapat menyelidiki lebih jauh potensi pelanggaran yang dilakukan oleh PT LBJ.
“Karena sekarang sedang ditangani Polres Gresik, jadi bidang HI sedang koordinasi dengan pihak kepolisian. Rencana memang ada pemanggilan ke perusahaan, tapi menunggu sambil jalan dulu proses kepolisian,” terang Zainul.
Peristiwa bayi yang tewas dibuang ibunya tersebut memang sangat memilukan. Polisi pun telah menetapkan JC (20), sebagai tersangka atas tindakannya.
“Pelaku sudah jadi tersangka dijerat pasal 80 ayat 4 tentang kekerasan kepada anak yang menyebabkan kematian,” kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, Senin 21 April 2025.
“Kami juga telah memeriksa saksi-saksi yang berjumlah 6 orang termasuk keluarga dari pihak tersangka,” terangnya.
Sumber:



