Janice Tjen Cetak Sejarah, Menang di Grand Slam Setelah 22 Tahun Penantian
Janice Tjen, petenis berusia 23 tahun, menjadi atlet tunggal Indonesia pertama dalam 22 tahun yang memetik kemenangan di turnamen Grand Slam.-IG:USOPEN-
MEMORANDUM.CO.ID — Sejarah baru ditorehkan petenis Indonesia di panggung dunia. Janice Tjen, petenis berusia 23 tahun, menjadi atlet tunggal Indonesia pertama dalam 22 tahun yang memetik kemenangan di turnamen Grand Slam.
Tjen mengalahkan unggulan ke-24 asal Rusia, Veronika Kudermetova, dalam tiga set: 6-4, 4-6, 6-4, Minggu, 24 Agustus 2025 waktu setempat.
Pertandingan berdurasi 2 jam 11 menit itu menjadi awal langkah luar biasa bagi Janice di turnamen besar ini.
Kemenangan ini mengantarkannya ke babak kedua, di mana ia akan menghadapi Emma Raducanu juara AS Terbuka 2021 dan salah satu sosok yang menginspirasinya.
“Waktu Emma menang, saya masih kuliah dan sedang cedera. Saya banyak menonton tenis, dan melihat dia membuat saya ingin bisa seperti itu juga,” kata Janice usai laga.
BACA JUGA:Sabalenka Bungkam Penonton setelah Tekuk Petenis Inggris Emma Raducanu

Mini Kidi--
Sebelum Janice, Indonesia terakhir kali punya petenis tunggal di turnamen besar lewat Angelique Widjaja, yang tampil di US Open 2004.
Widjaja juga merupakan petenis Indonesia terakhir yang mencatatkan kemenangan di ajang Grand Slam — saat tampil di Wimbledon 2003. Kini, nama Janice Tjen kembali mengangkat merah-putih di peta tenis dunia.
Perjalanan Janice tak instan. Ia berkarier di tenis perguruan tinggi Amerika Serikat sempat bermain di University of Oregon sebelum pindah ke Pepperdine University.
Ia meraih posisi runner-up ganda NCAA pada 2024. Setelah lulus dengan gelar sosiologi musim semi lalu, Janice sempat bimbang apakah akan melanjutkan ke level profesional.
“Selama kuliah saya terus bertanya: coba profesional atau tidak? Tapi pelatih di Pepperdine bilang, ‘Coba saja dulu dua tahun.’ Saya percaya pada mereka, dan saya di sini sekarang,” ujarnya.
Musim ini, Janice punya catatan impresif: 55 kemenangan dan hanya 10 kekalahan. Dari bulan Mei hingga Juli, ia mencatatkan 27 kemenangan beruntun di level ITF, termasuk menyabet lima gelar.
Laga kontra Kudermetova pun bukan tanpa drama. Ia sempat unggul 3-1 di set kedua sebelum kehilangan momentum. Tapi Tjen kembali fokus di set ketiga.
Sumber:



