umrah expo

Kang Marhaen Tinjau Jalan Berlumpur yang Viral dan Ganggu Akses Warga Nganjuk

Kang Marhaen Tinjau Jalan Berlumpur yang Viral dan Ganggu Akses Warga Nganjuk

Kang Marhaen meninjau jalan berlumpur di Tegal AB bersama Forkompincam Jatikalen.--

NGANJUK, MEMORANDUM.CO.ID – Bupati NGANJUK Kang Marhaen meninjau jalan berlumpur di Tegal AB setelah video siswa kesulitan berangkat sekolah viral di Facebook, Kamis 20 November 2025.

Kang Marhaen menjelaskan bahwa akses jalan menuju Tegal AB merupakan jalan milik Perhutani sehingga penanganan dan intervensi memerlukan koordinasi lintas sektor.

Selain itu, ia menekankan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan untuk meminta dukungan perbaikan.

“Jika tidak memungkinkan, Pemkab NGANJUK siap mengambil alih perbaikan jalan dengan tetap mengikuti prosedur dan izin dari pihak terkait,” ujar Kang Marhaen, Kamis 20 November 2025.

Sementara itu, semangat juang Kang Marhaen tetap tinggi saat melintasi jalan berlumpur bersama pejabat PUPR NGANJUK, Camat Jatikalen, Polsek, Koramil, kepala desa, dan warga setempat.

Menurutnya, masyarakat diminta bersabar mengingat beberapa titik jalan lain di Jatikalen serta Lengkong juga membutuhkan penanganan.

“Setidaknya ada lima titik intervensi yang menjadi prioritas perbaikan,” ungkap Kang Marhaen.
Sementara itu, Kepala Desa Pule Luluk menjelaskan bahwa jalan dalam video viral tersebut merupakan akses utama bagi 17 kepala keluarga di Dusun Tegal AB.

Ia menambahkan bahwa akses menuju dusun itu hanya satu-satunya dan melewati kawasan hutan Perhutani dengan kondisi jalan tanah yang mudah berlumpur saat hujan.

“Warga hanya memiliki akses keluar melalui jalan Perhutani yang kondisinya sangat terbatas,” kata Kepala Desa Luluk.

Pada musim hujan, kendaraan biasa tidak dapat melintas dan masyarakat harus menggunakan motor trail.

Luluk berharap pemerintah memberi perhatian lebih karena akses tersebut digunakan warga setiap hari, termasuk anak-anak yang berangkat ke SD Negeri 3 Perning sejauh sekitar tiga kilometer melewati kawasan hutan.

“Akses untuk jenjang SMP dan seterusnya bahkan lebih jauh lagi,” kata Kepala Desa Luluk.

Kang Marhaen menutup dengan imbauan agar masyarakat tetap tenang dan percaya bahwa pemerintah daerah sedang melakukan percepatan penanganan.

Ia memastikan koordinasi dengan lintas instansi terus dilakukan agar akses warga segera membaik.

Akibat kondisi jalan berlumpur tersebut, warga kesulitan menuju kecamatan dan membawa hasil perkebunan serta pertanian sehingga harus berusaha keras melewati jalur itu.(Isk)

Sumber:

Berita Terkait