Dukung Transformasi dan Standarisasi di Pelindo Terminal Petikemas, TPS Ikuti Pelatihan
Direktur Operasi Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Muarip memberikan pelatihan Technical Planning and Control kepada pekerja TPS. -Muchlis Darmawan-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Mendukung transformasi dan standarisasi pada Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengikutsertakan 16 pekerja dalam program pelatihan Technical Planning and Control atau layanan operasional berbasis Plan & Control (P&C).
BACA JUGA:Komitmen Pelabuhan Bersih, TPS Audit SMAP dan BCMS
Direktur Operasi SPTP Muarip, hadir memberikan pelatihan secara langsung kepada peserta yang merupakan pekerja dari berbagai bidang operasional di TPS. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari pada akhir April 2025 di Lantai 22, Pelindo Place Office Tower.

--
Selama lima hari pelatihan, peserta dibekali dengan materi tentang pola pelayanan operasional bongkar muat, meliputi berbagai aspek perencanaan dan eksekusi di terminal peti kemas.
BACA JUGA:TPS Ajak Pelanggan dan Pemangku Kepentingan Tanam Pohon Buah
Materi tersebut meliputi perencanaan tambatan dermaga (berth planning), perencanaan muatan kapal (ship planning), perencanaan lapangan penumpukan (yard planning), pembagian tenaga kerja operasional (manning deployment), serta eksekusi dan perencanaan operasi kapal (ship talker) dan lapangan (yard talker).
Seluruh materi ini merupakan pengembangan dari modul Basic Container Terminal Operation (CTO) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan operasional terkini.
BACA JUGA:HUT Ke-26, TPS Komitmen Transformasi Menyeluruh
Selain mendapatkan pembekalan langsung dari Direktur Operasi SPTP Muarip, pelatihan ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai terminal dalam lingkup Pelindo Group, masing-masing adalah Sigit (Operations Manager JICT), Imad (Planning Manager Terminal Peti Kemas Semarang), dan Bani (Planning & Control IPC Terminal Peti Kemas Jakarta).
Selama sesi pelatihan, para pemateri secara konsisten menekankan pentingnya penerapan pola kerja berbasis perencanaan dan sistem yang terintegrasi guna meningkatkan kecepatan serta keandalan proses bongkar muat di lapangan.
BACA JUGA:Awali ESG Journey Bersama Pelanggan, TPS Gelar Fun Trekking
Sekretaris Perusahaan TPS Erika Asih Palupi mengungkapkan, salah satu indikator utama kualitas layanan bongkar muat adalah kecepatan proses bongkar muat peti kemas per kapal per jam, yang dikenal dengan istilah Box per Ship per Hour (BSH).
“Saat ini, BSH di TPS adalah 52 box per jam. Meskipun angka tersebut sudah melampaui target yang ditetapkan oleh KSOP Utama Tanjung Perak, kami menyadari bahwa peningkatan layanan harus terus dilakukan agar BSH dapat semakin optimal untuk logistik dan layanan kepelabuhanan di Indonesia yang lebih berdaya saing,” jelas Erika, Rabu 7 Mei 2025.
BACA JUGA:TPS Dukung Transformasi Hijau Pelabuhan Nasional lewat Elektrifikasi Alat
Ia menambahkan, salah satu upaya yang kami lakukan adalah melalui pelatihan Technical Planning and Control, yang bertujuan mengasah kompetensi teknis SDM operasional agar lebih terampil dalam merencanakan dan mengeksekusi layanan bongkar muat secara efektif.
Selain menitikberatkan pada peningkatan kualitas layanan bongkar muat di dermaga, pelatihan Technical Planning and Control ini juga memberikan perhatian khusus pada aspek pelayanan penerimaan dan pengeluaran peti kemas (receiving and delivery service) di lapangan penumpukan TPS.
BACA JUGA:Maret 2025, Arus Peti Kemas TPS Tetap Tumbuh
Dalam hal ini, terdapat standar waktu layanan Truck Round Time (TRT) yang harus dipenuhi, yakni maksimal 30 menit untuk proses penerimaan peti kemas ekspor (receiving) dan 45 menit untuk pengeluaran peti kemas impor (delivery).
BACA JUGA:TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down
“Saat ini, TPS telah berhasil memenuhi target tersebut, dengan rata-rata TRT sebesar 28 menit untuk receiving dan 42 menit untuk delivery. Dengan semangat ELEVATE sesuai tagline HUT TPS tahun ini, peningkatan kompetensi SDM operasional akan terus menjadi prioritas agar kami dapat terus mendukung perkuatan daya saing industri logistik dan kepelabuhanan Indonesia pada tataran global,” tegas Erika. (lis)
Sumber:



