Petani Madiun Panen Tembakau, Hama dan Harga Jadi Tantangan
Petani di Desa Bolo memanen tanaman tembakau yang ditanam sejak Maret lalu. -Juremi-
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Petani tembakau di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Madiun, telah memasuki musim panen sejak pertengahan Juni 2025.
BACA JUGA:Petani Tembakau Madiun Tunda Tanam Akibat Kemarau Basah
Berbeda dengan petani di wilayah lain yang masih ragu, Yulianto (41), petani setempat, sudah tiga kali memetik daun dari 5.000 batang tanamannya dan memperkirakan hasil panen bisa mencapai 5 kuintal.

Mini Kidi--
“Untuk harga dari pabrik belum ada penentuan, biasanya keluar bulan September nanti. Tahun kemarin per kilogram bisa sampai Rp 50 ribu lebih,” kata Yulianto, Rabu 25 Juni 2025.
Meskipun cuaca kemarau basah tidak terlalu berpengaruh, hama ulat daun menjadi ancaman serius yang merusak kualitas tembakau.
"Hamanya ulat, ini merusak kualitas daun tembakau dan sulit dibasmi meski sudah dilakukan berbagai upaya pengendalian," ungkapnya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Imron Rasidi, menambahkan bahwa luas lahan tembakau di Kecamatan Kare mencapai 122 hektare, dengan 12 hektare di antaranya berada di Desa Bolo.
Setelah dipanen, daun tembakau dijemur dan disortir sebelum dipasarkan. Petani berharap harga jual tahun ini stabil untuk menutupi biaya produksi. (dif/jur)
Sumber:

