umrah expo

Selamatan Desa Tumpeng Dimeriahkan Ritual Ojung di Lapangan Iptu Jam’ari Lumajang

Selamatan Desa Tumpeng Dimeriahkan Ritual Ojung di Lapangan Iptu Jam’ari Lumajang

Penampilan peserta Ojung menunjukkan kebolehan di atas panggung disaksikan penonton di Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.--

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID – Pemerintah Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang menggelar tradisi Ojung di Lapangan Iptu Jam’ari sebagai bagian dari selamatan desa dan peringatan HUT ke-80 RI, Rabu 8 Oktober 2025.

Tradisi ini bertujuan melestarikan budaya lokal agar tidak punah sekaligus menjadi ungkapan doa masyarakat agar diturunkan hujan dan dijauhkan dari kekeringan panjang.


Mini Kidi--

Kegiatan tersebut dihadiri Forkopimka Candipuro, Kepala Desa Tumpeng beserta jajaran perangkat desa, panitia, dan para peserta Ojung.

Dalam praktiknya, Ojung bukan sekadar adu ketangkasan fisik, melainkan sarat nilai spiritual dan tradisi adat. Sebelum pertandingan dimulai, masyarakat menggelar doa bersama yang dipimpin tokoh spiritual setempat.

BACA JUGA:Warisi Semangat Pahlawan, Babinsa dan Warga Nogosari Bersihkan Monumen Mayjen Sukertiyo

Kepala Desa Tumpeng, Deni Purwadi, mengatakan bahwa tradisi Ojung sengaja digelar untuk memohon berkah dan turunnya hujan.

“Ritual ini kami gelar sebagai wujud syukur sekaligus permohonan kepada Tuhan agar membawa berkah dan mendatangkan hujan. Suasana semakin sakral dengan iringan musik tradisional yang menambah semangat peserta dan penonton,” ungkapnya.

Deni juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Desa Tumpeng yang antusias datang ke lapangan dan menonton dengan tertib.

BACA JUGA:BKD Lumajang Kawal Penetapan PPPK Secara Transparan, 75 Persen Berkas Sudah Disetujui BKN

“Saya berharap ritual Ojung dapat menjadi agenda tahunan,” pungkasnya.

Dalam pertandingan Ojung, masing-masing peserta memegang sebatang rotan sepanjang sekitar satu meter untuk memukul lawan. Pertandingan diawasi wasit agar aturan main ditaati dan tidak menimbulkan cedera serius.

Di balik unsur fisiknya, Ojung merupakan ekspresi budaya dan solidaritas sosial, bukan permainan yang bertujuan menyakiti. Kini, tradisi ini juga menjadi bagian dari festival budaya dan atraksi wisata.

BACA JUGA:Police Goes to School di SMK PGRI Lumajang, Satlantas Beri Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas

Rangkaian selamatan Desa Tumpeng berlangsung mulai Rabu 8 Oktober 2025 dengan atraksi ritual Ojung di Lapangan Iptu Jam’ari, dilanjutkan Karnaval Akbar pada Sabtu 11 Oktober 2025 diikuti 33 peserta, dan puncaknya pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada Kamis 16 Oktober 2025.

Sumber: