DLH Lumajang Apresiasi Aksi Kolaboratif Tanam Tabebuya dan Bersih Lingkungan
Tim Pekerja Sosial Desa Tukum, Kecamatan Tekung Deklarasi Gerakan Hijau Menanam Tabebuya--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Gerakan hijau tak lagi milik kota. Dari desa, harapan itu tumbuh. Dalam momentum HUT ke-50 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Desa Tukum menghadirkan contoh nyata kolaborasi lintas elemen untuk pelestarian lingkungan hidup.
Tak hanya Karang Taruna Setya Bhakti, kegiatan bertajuk “Tanam Tabebuya, Lingkungan dan Oksigen Lestari” ini juga melibatkan TP PKK, KIM Tukum Mandiri, masyarakat umum, dan komunitas penyandang disabilitas, Sabtu 5 Juli 2025 di Lapangan Bayern Munder.
BACA JUGA:Gerak Cepat DLH Lumajang: Pangkas Pohon Rawan Tumbang Demi Keselamatan Pengendara

Mini Kidi--
Langkah nyata ini diapresiasi langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang, yang menilai kegiatan tersebut bukan hanya sebagai aksi seremonial, tetapi sebagai model pemberdayaan komunitas dalam menjaga ruang terbuka hijau (RTH) secara berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar penanaman pohon, tetapi penanaman nilai: gotong royong, kesadaran ekologis, dan keadilan sosial. Semua pihak terlibat mulai dari pemuda, perempuan, disabilitas dan inilah kekuatan sesungguhnya dalam merawat bumi,” ungkap Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas DLH Lumajang Gunawan Eko.
BACA JUGA:DLH Lumajang Dukung TMMD ke-123 dengan Penanaman Pohon di Desa Burno
Pohon Tabebuya yang ditanam bukan sekadar tanaman estetika. Ia adalah simbol harapan membawa kesejukan, memperbaiki kualitas udara, dan mempercantik wajah desa. Bersamaan, aksi bersih-bersih sampah oleh warga menjadi bentuk edukasi lingkungan langsung, memperkuat budaya hidup bersih sejak dari desa.
Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran lintas usia dan lintas kelompok. TP PKK mendampingi edukasi berbasis keluarga, KIM Tukum Mandiri menyebarluaskan informasi secara digital, sementara komunitas disabilitas hadir sebagai subjek aktif, membuktikan bahwa keberlanjutan harus bersifat inklusif.
BACA JUGA:10 Lokasi Baru, DLH Lumajang Gelar Pengarahan Proklim Tahun 2025
Sementara itu, Kepala Desa Tukum, Susanto, menyampaikan bahwa aksi ini adalah bagian dari visi jangka panjang desa: membangun masyarakat yang berdaya, sadar lingkungan, dan solid dalam menjaga ruang hidup bersama.
“Desa kami kecil, tapi kami punya mimpi besar: menjadi desa hijau yang layak ditiru. Terima kasih atas semangat semua warga dan dukungan DLH. Ini awal dari gerakan yang akan terus kami hidupkan,” ujarnya.
BACA JUGA:Normalisasi Curah Tepi Jalan Raya Klakah, Forkopimcam Gandeng UPT PU SDA dan DLH
Melalui kegiatan ini, Tukum menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya proyek pemerintah, melainkan gerakan warga. Dari desa kecil, tumbuh teladan besar bahwa masa depan Indonesia hijau bisa dimulai dari satu pohon, satu aksi, dan satu desa yang percaya pada perubahan.(Ags)
Sumber:



