Fraksi PDIP DPRD Jatim, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Belum Penuhi Rasa Keadilan
Agus Wicaksono--
Di sisi lain, beban yang ditanggung daerah akibat industri rokok cukup besar. Mulai dari pembiayaan kesehatan, pengawasan peredaran rokok ilegal, hingga pengendalian dampak sosial.
“Ini ironi. Jatim dapat beban penuh, produksi, pengawasan, distribusi. Tapi manfaat fiskalnya minim. Kami minta pemerintah pusat fair. idealnya DBHCHT untuk Jatim minimal ebesar 3% sampai 5% lah dari total penerimaan, kalau tidak begitu maka kekuatan APBD Jatim akan terus melemah,” tegas Agus.
BACA JUGA:Manfaatkan DBHCHT, Disnaker Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Digital Marketing
Fraksi PDI Perjuangan lanjut politisi dari daerah pemilihan (dapil) Jember - Lumajang, berkomitmen untuk mengawal langkah-langkah strategis ini melalui penguatan fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran.
Bahkan pihaknya lanjut Agus juga tengah menggodok usulan formal ke DPR RI dan Kementerian Keuangan terkait perubahan formula pembagian DBHCHT dan peluang perluasan pungutan daerah di sektor turunan rokok.
Dengan mendorong perluasan dan pemerataan hasil cukai, Fraksi PDI Perjuangan berharap ada keseimbangan baru dalam distribusi fiskal nasional, terutama bagi provinsi seperti Jawa Timur yang memiliki kontribusi besar namun selama ini kurang mendapatkan porsi yang layak.
“Jika pengembalian bagi hasil cukai tembakau untuk Jawa Timur itu ditingkatkan menjadi 5%, maka manfaatnya untuk perekonomian masyarakat jawa timur akan semakin besar,” ujarnya.
BACA JUGA:Tingkatan Pelayanan, RSUD Kanjuruhan Manfaatkan DBHCHT 2025 untuk Perluasan Ruang UGD
Peningkatan PAD dari sektor cukai dinilai strategis untuk menopang berbagai program pembangunan berbasis kerakyatan yang selama ini menjadi fokus utama Fraksi PDI Perjuangan.
Jatim ditargetkan menyumbang Rp 138,46 triliun dari total target penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) nasional sebesar Rp 230,09 triliun. Jika Pemerintah Keuangan merevisi DBHCHT ke Jawa Timur sebesar 5% maka akan memperoleh Rp6,9 Triliun pada tahun 2025 ini. (day)
Sumber:



