BAMAG Gresik Sambut Kepengurusan Baru, Wabup Asluchul Alif Tekankan Toleransi Antar Umat Beragama
Momen pelantikan kepengurusan BAMAG Gresik periode 2025-2030.--
“Gresik sering disebut sebagai miniatur Indonesia karena keragaman suku, budaya, dan agama yang hidup berdampingan secara damai. Perbedaan bukanlah penghalang, justru menjadi kekuatan dalam kebersamaan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Perlancar Mudik, Pemkab Gresik Siapkan Infrastruktur dan Layanan 24 Jam
Menurut Daniel, pemerintah dan gereja harus menjadi mitra yang sehat dan harmonis dalam mendukung pembangunan, baik secara fisik maupun spiritual. Ia juga mendorong agar tercipta ruang-ruang dialog terbuka antaragama untuk mempererat keharmonisan.
“Mari kita jadikan BAMAG tidak hanya sebagai lembaga formal, tetapi juga sebagai mitra yang aktif hadir di tengah masyarakat. BAMAG harus menjadi pembawa damai, harapan, dan solusi bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Ketua baru BAMAG Gresik, Pdt. Royke William David, mengapresiasi perhatian dan dukungan yang telah diberikan oleh Pemkab Gresik selama ini. Khususnya dukungan sosial kepada pengurus BAMAG sebelumnya.
BACA JUGA:Pemkab Gresik Desak Industri di KEK JIIPE Serap Pekerja Asal Gresik Minimal 60 Persen
“Banyak kegiatan keagamaan dan sosial yang telah mendapat dukungan dari Pemkab Gresik, termasuk bantuan sosial. Kami menyampaikan terima kasih, dan ke depan BAMAG siap berkontribusi dalam berbagai kegiatan, baik internal maupun dalam kolaborasi bersama pemerintah daerah,” ucapnya. (rez)
Sumber:



