umrah expo

RSNU Tuban Torehkan Prestasi Tiga Tahun Berturut-Turut, Mantapkan Transformasi Digital Pelayanan Kesehatan

RSNU Tuban Torehkan Prestasi Tiga Tahun Berturut-Turut, Mantapkan Transformasi Digital Pelayanan Kesehatan

Direktur RSNU Tuban Didik Suharsoyo.-Sutopo-

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.IDRumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Tuban terus menunjukkan perkembangan pesat sejak berdiri pada 23 Februari 2009. Pelayanan kesehatan yang diberikan dengan sepenuh hati membuat rumah sakit tipe C tersebut dipercaya masyarakat dan konsisten meraih berbagai penghargaan dalam tiga tahun terakhir.

BACA JUGA:Tak Perlu Repot Datang ke Kator BPJS Kesehatan, Jesika Manfaatkan Layanan Pandawa

RSNU Tuban resmi menjadi mitra BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro sejak tahun 2014. Komitmen rumah sakit dalam memberikan pelayanan prima yang merata dan berkualitas membuatnya terus mendapat kepercayaan publik.


Mini Kidi--

Tahun 2023, RSNU Tuban terpilih sebagai fasilitas kesehatan berkomitmen dalam pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tingkat Jawa Timur. Prestasi tersebut berlanjut di tahun 2024 ketika RSNU Tuban meraih juara kedua tingkat nasional untuk kategori Digital Transformation Award sebagai fasilitas kesehatan berkomitmen pada pelayanan JKN.

Tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 2025 RSNU Tuban kembali meraih penghargaan melalui implementasi transformasi digital bintang 6. Capaian tersebut menjadi bukti bahwa transformasi digital di sektor kesehatan merupakan hal yang perlu dipertahankan secara konsisten.

BACA JUGA:Duta Muda Bojonegoro Bangga Jadi Peserta JKN, Nilai Layanan BPJS Kesehatan Tak Ribet

Direktur RSNU Tuban, Didik Suharsoyo, menyampaikan kebanggaannya atas capaian rumah sakit yang terus berkembang sebagai learning organization. Ia menyebut RSNU Tuban kini berproses dari CBD menuju IDRG.

“Alhamdulillah, kami telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro sejak tahun 2014. Traffic kunjungan pasien rawat jalan rata-rata 400 pasien per hari, sementara pasien Unit Gawat Darurat sekitar 40 pasien setiap hari. Sebanyak 80 persen pasien memanfaatkan layanan JKN dan 20 persen lainnya pasien umum,” ujarnya.

BACA JUGA:Raih Gelar Doktor, Kepala BPJS Kesehatan Bojonegoro Sandang Lulusan Terbaik Fakultas Hukum Untag

Didik juga mengapresiasi manajemen RSNU Tuban yang dinilainya bersemangat dalam menghadapi perubahan. Menurutnya, adaptasi transformasi adalah bagian penting agar rumah sakit tetap sustain.

“Bagi kami, sustainability adalah tanggung jawab bersama melalui continuous improvement untuk meningkatkan layanan kesehatan. Jika ada perubahan, maka itu konsekuensi yang harus dipikul bersama. Civitas hospitalia harus paham dan mendukung agar tetap sejalan. Tanpa perubahan tidak ada continuous improvement dan tidak ada organisasi yang sustain,” terangnya.

BACA JUGA:Seva Paramahita Award, BPJS Kesehatan Nobatkan Faskes Terbaik 2025

Ia menambahkan, setiap pendirian rumah sakit memiliki tiga tujuan normatif, yaitu sejahtera, memiliki citra baik, serta tumbuh dan berkembang. Peningkatan jumlah pasien dan profit, kata Didik, merupakan konsekuensi dari mutu layanan dan profesionalisme yang dijalankan.

Sumber: