Apalagi pada Pilkada 2020 pihaknya hanya kalah sebesar 3 persen dari incumbent sedangkan suara rusak mencapai 5 persen, hal ini juga akan menjadi evaluasi dan juga sebagai pertanyaan.
BACA JUGA:2 Kecamatan di Madiun Diproyeksikan Jadi Zona Industri
Maka dari itu untuk menghadapi incumbent perlu dilakukan pembenahan, pada infrastruktur partai sekaligus menghidupkan kembali mesin politik. Demikian juga dengan partai koalisi nantinya secara bersama, menggalang kepercayaan masyarakat untuk mendukung visi misi yang bakal diusung.
BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Aktif Berebut Mendaftar Bacakada di DPD NasDem Lamongan
Terkait komunikasi dengan NasDem sudah ada kecocokan, namun masih ada tidak lanjut dari DPP. Karena hampir semua ketum partai masih harus memikirkan pilpres yang baru saja selesai. Akan tetapi saat ini DPP sudah mulai menana untuk melakukan pertemuan dengan para Ketum partai.
"Untuk pusat masih belum ada keputusan koalisi, masih sebatas persiapan untuk pertemuan antarketum partai," ungkap Lathifa.
BACA JUGA:Didesak Masyarakat Maju Calon Bupati Blitar, Rahmat Santoso Tunggu Restu Ketum PAN
Tetapi untuk daerah sudah mulai menentukan nantinya, pada Pilkada serentak harus koalisi dengan siapa saja yang seirama, dalam menjunjung visi misi yang terbaik bagi warga kabupaten Malang. Tentunya dalam semua aspek, namun ada yang lebih utama apakah itu pendidikan dan kesehatan. (*)