Kapolres Pasuruan Cangkrukan Bareng Sakera Mania

Kamis 05-03-2020,05:05 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Pasuruan, Memorandum.co.id - Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan SIK SH MH menggelar cangkruan bersama suporter sepak bola Pasuruan di RM TEKO, Desa Gajah Bendo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Selasa (3/3). Kegiatan ini dalam rangka Jogo Pasuruan untuk Jatim aman damai dan sejahtera. Dalam kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan SIK SH MH, Kapolsek Beji Kompol Akhmad, Kasatreskrim AKP Andrian Wimbarda, Kasatintelkam Iptu Dikki Rinal Ariski Dwi Putra, Kasatbinmas AKP Syafiudin, Kanittipiter Iptu Kristian Kosasi, pengurus Persekabpas Kabupaten Pasuruan AKP DJoko Santoso, dan koordinator Sakera Mania. Dalam sambutannya, pengurus Persekabpas Kabupaten Pasuruan AKP DJoko Santoso mengatakan, dirinya merupakan pembina Sakera Mania sejak 2000 sampai sekarang. Harapannya adalah yang baik-baik saja sejak dulu kita memang kompetisi yang baik. "Kami berharap ada pembinaan dari Bapak Kapolres dan Bapak Kasatbinmas, serta khususnya kepada Bapak Kasatintelkam Polres Pasuruan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukunganya kepada Sakera Mania. Bawasanya kami telah dikawal sampai Banyuwangi selamat sampai tujuan," ucap Djoko. Dalam cangkruan bersama suporter kali ini. Kapolres tidak hanya memberikan arahan tentang sepak bola. AKBP Rofiq juga mengajak para suporter sosialisasi Jatim Sehat kepada seluruh suporter yang hadir, dengan melaksanakan gerakan-gerakan Jatim Sehat. Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, Di Jateng mempunyai klub yang terkenal dan cukup disegani yang di beri nama Joker Club. Saya minta tolong ini dipelajari bersama Sakera Mania, kita bisa menjadi contoh bagaimana untuk menjadi klub sepak bola yang berkualitas. "Kalau menunggu pemerintah yang memegang otoritas jangan salahkan negara menjadi otoriter. Maka dari itu kita tunjukan kepada masyarakat kalau kita baik," ujar Rofiq. Rofiq menjelaskan, jangan sampai mereka mudah di adu domba. Maka dari itu dari dulu tidak bisa bersatu karena di adu domba. Kita dulu di manfaatan oleh VOC, VOC dulu tidak menjajah dengan kekerasan tetapi lewat perdagangan. Jangan cuma gara-gara seragamnya beda, sehingga tidak mau silaturahmi.  "Harapan saya kuncinya supaya biar tidak diadu domba adalah silaturahmi antarsuporter, " tutup Rofiq. (*/rul/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait