LAMONGAN, MEMORANDUM - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaeman mengapresiasi IPB dan petani Lamongan khususnya pak Rektor, IPB luar biasa. Hal ini dikatakan Mentan RI saat launching varietes padi IPB 9 Garuda di desa Blawirejo Kecamatan Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur. Jum'at 19 April 2024.
"Kita akan kembangkan kedepan, ini harus kita hargai hasil penelitian luar biasa bagus dimana menghemat pupuk 20 persen. Bayangkan kalau 100 persen kita gunakan benih ini 10 Triliun menghemat anggaran.
Sehinga kita tanya berapa kemampuan 10 ribu ton, kami akan langsung beli hari, kalau hari ini 50 ribu ton sanggup kita beli karena kita anggarkan. Jadi mungkin nilainya 50, 100 atau 200 Miliar tidak masalah," ungkan Mentan Amran.
Lanjutnya, "Benih ini apa juga tahan hama, sela Amran, makanya kita langsung adakan, ini bukan lagi percobaan karena sudah digunakan di mana - mana. IPB 3 S itu saya masih ingat itu produksinya 13 ton, jadi ini kita harus kembangkan kalau ada inovasi baru.
BACA JUGA:Pemkab Lamongan Berdayakan Masyarakat Melalui Lembaga Sosial
Kita kolaborasi, kita galang semua perguruan tinggi yang ada fakultas pertanian, kita ingin kolaborasi dalam bentuk membangun klaster pertanian modern disetiap provinsi dan diawasi dan dimonitor oleh perguruan tinggi tersebut, itu inti kita kedepan.
Klaster ini, menurutnya, kita ingin sejajar dengan Korea Selatan dan dengan Jepang., semua full mekanisasi. Sehingga kesejahteraan petani meningkat kemudian milinial generasi sett mau bertani karena menguntungkan dan menggunakan teknologi tinggi.
Keunggulan benih ini, ulas Amran, selain tahan hama juga tahan air serta tahan terhadap tanah masam dan banyak lagi keunggulannya. Kami atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih pada pak Rektor IPB dan seluruh teman - teman dosen di IPB atas kerja nyatanya dan ini sangat membantu petani dan Republik yang kita cintai ini.
Ditambahkan Amran, untuk benih padi semua yang siap 50 ribu ton ini, hari ini kita beli, hari ini saya suruh buat kontraknya. Aku senang, yang bisa mengangkat produktifitas kesejahteraan dalam teknologi. Kalau ada ide - ide baru itu tidak mudah, karena kami juga senang meneliti," tambahnya.
BACA JUGA:Safari Ramadan Pemkab Lamongan, Menjaga Harmonisasi dengan Masyarakat
Sementara Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) Arif Satria menyebutkan, dibutuhkan berapa tahun penelitian benih padi ini, riset ini kami lakukan sudah beberapa tahun dan kita di setiap tahun melakukan riset, ada pak Hajrial, Willy, ada dua orang juga Bambang Purwoko dari IPB, keseluruhan setiap tahun melakukan rizet dan selalu menghasilkan varietas unggul.
Ini baru 9 G yang amphibi, terang Satria, bisa dilahan kering bisa dilahan sawah itu kelibahnnya, tidak hanya dilahan kering saja dilahan kering bagus dilahan sawah bagus, produktivitas mencapai 9 hingga 11 ton per hektar," terangnya.
Kendati demikian juga disampaikan Satria, kemudian ini sudah kita siapkan lagi benih padi IPB 11 S, IPB 12 S, IPB 13 S, IPB 14, IPB 15 S masih ada varietes baru lagi dan sekarang sedang proses untuk diproduksi benihnya. Nanti kalau produksi benih tersebut sudah mulai panen raya nanti kita mengudang pak Menteri lagi untuk bisa melaunching dan untuk menginspirasi semuanya.
Karena terus terang kami bangga dengan pak Menteri ini selalu mensuport perguruan tinggi selalu mensuport untuk proses modernisasi. Apalagi di era perubahan iklim ini butuh sentuhan - sentuhan teknologi butuh varietes - varietes baru yang tahan perubahan iklim," ucapnya.
BACA JUGA:Pemkab Lamongan Cukupi Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran
Lebih lanjut dituturkan Satria, sekarang perubahan iklim menjadi ancaman betul dan kemudian perguruan tinggi tidak bisa menyalahkan iklim, namun bagaimana kita bisa menyiasati dengan teknologi inovasi yang dilakukan oleh perguruan yinggi.
Oleh karena itu IPB menggadeng seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama sama bergandengan dengan kementrian pertanian, pemerintah daerah untuk sama - sama mewujudkan tidak hanya swasembada pangan, tetapi Indonesia menjadi eksportir beras di dunia," tutur dia.
Untuk Lamongan menjadi pilot project, imbuh rektor IPB, benih - benih IPB banyak di Lamongan, banyak di Jawa Timur, di Bojonegoro, di Banyuwangi juga banyak dan Inovasi kita banyak di Lamongan. Jadi, oleh karena itu kami juga terima kasih pada Pak Gubernur, Bupati yang bisa menjadikan tempat untuk IPB yang selalu berkarya untuk menebar manfaat untuk para petani di Jawa Timur ini.(pul)