Mie Instan: Fenomena Global dan Dampaknya

Jumat 05-04-2024,13:07 WIB
Reporter : Aril Pandu Utama
Editor : Eko Yudiono

MEMORANDUM - Mie instan, makanan cepat saji yang terbuat dari tepung terigu, air, garam, dan bumbu, telah menjadi fenomena global. Digemari karena praktis, murah, dan mengenyangkan, mie instan telah menjadi makanan pokok di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Popularitas Mendunia:

Diperkirakan, konsumsi mie instan mencapai 100 miliar bungkus per tahun di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu konsumen terbesar, dengan konsumsi mencapai 18,8 miliar bungkus per tahun (2023). Popularitas mie instan tidak hanya di Asia, tetapi juga di Amerika, Eropa, dan Afrika.

Dampak Positif:

Popularitas mie instan membawa dampak positif, seperti:

- Meningkatkan ketahanan pangan: Mie instan menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan makanan cepat dan murah.

- Mendorong ekonomi: Industri mie instan menghasilkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan bagi petani dan pelaku usaha.

- Memperkaya budaya kuliner: Mie instan dipadukan dengan berbagai bahan dan bumbu lokal, menciptakan variasi rasa yang unik di setiap negara.

Dampak Negatif:

Di balik popularitasnya, mie instan juga memiliki dampak negatif, seperti:

- Masalah kesehatan: Konsumsi mie instan berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan penyakit kardiovaskular.

- Sampah plastik: Kemasan mie instan yang terbuat dari plastik menjadi penyumbang sampah plastik terbesar.

- Etika dan lingkungan: Produksi mie instan membutuhkan banyak sumber daya alam dan menghasilkan emisi gas rumah kac

Mencari Keseimbangan:

Meskipun memiliki dampak negatif, mie instan tetap menjadi pilihan makanan bagi banyak orang. Mencari keseimbangan adalah kuncinya. Konsumsi mie instan secukupnya dan diimbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif. (*)

Kategori :