SURABAYA, MEMORANDUM - Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
Pikiran obsesif adalah pikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu yang berulang kali muncul di benak.
Perilaku kompulsif adalah tindakan yang dilakukan secara berulang untuk meredakan kecemasan yang disebabkan oleh pikiran obsesif.
Berikut 8 penyebab yang diduga berkontribusi pada OCD:
1. Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa OCD memiliki faktor genetik yang kuat. Jika salah satu orang tua memiliki OCD, anak mereka memiliki peluang 25-50% untuk mengalaminya.
2. Kelainan Otak
Penelitian menunjukkan adanya perbedaan struktur dan fungsi otak pada orang dengan OCD dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki OCD.
BACA JUGA:6 Cara Kampus Harus Cegah Terjadinya Kerapuhan Mental Mahasiswa
3. Faktor Neurotransmitter
Ketidakseimbangan neurotransmitter serotonin dan dopamin di otak diduga berperan dalam perkembangan OCD.
4. Faktor Lingkungan
Pengalaman traumatis, stres, dan infeksi dapat meningkatkan risiko OCD.
5. Kepribadian
Orang dengan ciri kepribadian tertentu, seperti perfeksionisme, keraguan diri, dan ketakutan akan kontaminasi, lebih berisiko untuk mengalami OCD.